Ganjar: Jangan Anggap Pemudik itu Penjahat, Seperti Mengejar Buronan

Ganjar: Jangan Anggap Pemudik itu Penjahat, Seperti Mengejar Buronan
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta penanganan kebijakan larangan mudik dilakukan dengan narasi positif.

Ganjar mengatakan penjagaan di jalan-jalan perbatasan mungkin menjadi cara yang bisa ditempuh untuk melaksanakan kebijakan larangan mudik itu.

Namun menurutnya, yang paling penting dilakukan adalah mengedukasi para calon pemudik dan menjamin keberlangsungan hidupnya selama mematuhi aturan itu.

"Sekarang narasinya harus diubah, jangan anggap pemudik itu penjahat. Jangan kita (setelah ada kebijakan larangan mudik) seperti ngejar-ngejar buronan. Yang harus dilakukan setelah Presiden melarang mudik itu adalah mengedukasi mereka, caranya adalah kasih insentif agar mereka aman," tegasnya usai meresmikan laboratorium Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Undip Semarang pada Rabu (22/4).

Larangan mudik, lanjut Ganjar, membuat sebagian orang memandang negatif perantau. Padahal bagi Ganjar, mereka adalah pahlawan kemanusiaan karena telah mengorbankan dirinya untuk tidak mudik.

"Mereka adalah pahlawan bagi saya. Bagaimana tidak, rasa rindu dikubur dalam-dalam, rasa lapar ditahan dan rekosone diempet (sakitnya ditahan). Ini pengorbanan luar biasa, jadi jangan anggap mereka penjahat yang harus ditangkap," tegasnya.

Meskipun nantinya akan dilakukan penjagaan di check point tertentu, misalnya jalan nasional menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, jalan provinsi menjadi kewenangan provinsi hingga jalan kabupaten-kota dijaga pemda setempat, tetapi itu hanya salah satu cara kecil.

"Yang utama itu diberikan insentif dan dijamin hidupnya. Maka sekarang saya dorong terus, ayo didata mereka-mereka yang tidak mudik. Jangan lihat KTP nya mana, agamanya mana, sukunya apa. Semua harus dibantu dan dijamin," ucapnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta larangan mudik tak dijadikan alasan memandang negatif terhadap para perantau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News