Ganjar: Kalau Ada Tindakan tidak Benar, Hukum Seberat-beratnya
jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta polisi mengusut tuntas peredaran alat tes cepat antigen yang tidak memiliki izin edar.
Ganjar Pranowo menegaskan apabila ditemukan tindakan yang tidak benar, maka pelaku harus dihukum seberat-beratnya.
"Saya kira perlu untuk dicek lebih dalam karena itu problem-nya tidak ada izin edar, ya. Maka, kami minta untuk dilakukan pengecekan, didalami, dan kalau ada tindakan tidak benar, ya sudah, hukum seberat-beratnya," kata Ganjar di Semarang, Jateng, Kamis (6/5).
Seperti diwartakan, jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jateng membongkar kasus peredaran alat tes cepat antigen yang tidak memiliki izin edar dari pihak yang berwenang, sehingga diduga palsu, serta tidak memenuhi persyaratan.
Dalam kasus peredaran alat tes cepat antigen tanpa izin edar ini polisi menangkap seorang berinisial SPM (34), yang merupakan karyawan toko alat kesehatan yang berkantor di Jakarta.
Barang bukti yang diamankan dari tersangka antara lain 245 boks yang masing-masing berisi 25 unit alat tes cepat antigen merek Clungene, 121 boks alat tes cepat antigen merek Hightop, 10 boks alat tes cepat antigen jenis saliva, dan 5.900 alat stik swab tidak berizin.
Menurut Ganjar, barang yang disita dari tersangka pengedar alat tes cepat antigen mungkin berkualitas.
Namun, dia menegaskan, kualitas itu masih bisa dipertanyakan kalau yang bersangkutan tidak memiliki izin edar.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta poliai mengusut tuntas kasus peredaran alat tes cepat antigen yang tidak memiliki izin edar. Ganjar meminta bila terjadi perbuatan tak benar, pelaku harus dihukum berat.
- Hadiri Sidang Putusan PHPU Pilpres 2024 di MK, Ganjar Singgung Kemerdekaan Hakim
- Kubu Prabowo Yakin Permohonan Pihak Anies & Ganjar Bakal Ditolak Hakim MK
- Mardiono PPP Hadiri Halalbihalal Golkar, Ganjar Merespons Begini
- Ganjar Pranowo Soal Peluang Bertemu Gibran: Pintu Saya tidak Pernah Tertutup
- Alasan Ganjar Tak Hadiri Open House di Rumah Megawati
- Presiden seperti Pimpinan Mafia Jika Pakai Kekuasaan Demi Kepentingan Pribadi