Ganjar-Mahfud Membuat Anies-Muhaimin Berpotensi Kehilangan Suara di Madura

Ganjar-Mahfud Membuat Anies-Muhaimin Berpotensi Kehilangan Suara di Madura
Ganjar Pranowo & Mahfud MD saat pengumuman bakal calon wakil presiden di kantor pusat PDI Perjuangan. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Ekskutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Sholeh Basyari menilai adanya kecermatan PDI Perjuangan, PPP, Hanura, dan Perindo dalam memilih Mahfud MD sebagai bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Sholeh menyebutkan keyakinan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri bahwa komposisi nasionalis-agamais ini menjadi hal penting dalam menata Indonesia.

"Faktor Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar ini potensial membuat dukungan Madura mengkristal dan tertumpu pada pasangan ini (Ganjar-Mahfud). Artinya, pasangan AMIN besar kemungkinan kehilangan suara di Madura," kata Sholeh dalam keterangannya, Rabu (18/10).

Walakin, sejumlah kunci kemenangan Pilpres 2024 masih dipegang pasangan AMIN.

"Pertama, pasangan AMIN bisa unggul tipis, ketika tekad kuat menyatukan kekuatan Islam tradisional dengan penganut modernisme berhasil. Sekali lagi, kalau berhasil," tutur Sholeh.

Dia menyebutkan secara kuantitatif, keunggulan tipis tersebut dihitung dari jumlah pemilih muslim terutama dengan menggabung kekuatan Masyumi dan NU pada Pemilu 1955.

"Kala itu, perolehan suara Masyumi dengan NU sedikit lebih unggul dibandingkan gabungan suara PNI dengan PKI, yakni 38,13 persen berbanding 38,7,” katanya.

Dia juga menjelaskan pasangan AMIN harus bisa mencari pengganti suara di Madura dan sekitarnya dengan maksimal.

Sholeh Basyari menilai ada kecermatan koalisi pendukung Ganjar memilih Mahfud MD sebagai cawapres.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News