Ganjar Pranowo: Harusnya Presiden Ajak Bicara

Ganjar Pranowo: Harusnya Presiden Ajak Bicara
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Foto: Jateng Pos/dok.JPNN

Kalau toh harus menaikkan BBM, kata Ketua DPC PDIP Solo ini, Jokowi harus melewati tiga tahapan terlebih dulu. Itupun masih ditambah dengan situasi lain yang harus dipertimbangkan lagi sebelum keputusan diambil.

Pertama, terlebih dulu harus memberantas mafia minyak. Lagipula hal tersebut adalah janji kampanye Jokowi yang akan memberantas mafia minyak di tanah air yang selama ini disebut-sebut mengangkangi tata niaga minyak sehingga harga minyak menjadi melambung.

Selanjutnya harus terlebih‎ dulu memperbaiki semua infrastruktur, jika memang Jokowi konsisten dengan janjinya untuk tidak menyengsarakan rakyat kecil sesuai janjinya dulu.

Sedangkan yang ketiga, pemberlakuan harga baru secara bertahap agar tidak terjadi gejolak. Misalnya terlebih dulu menaikkan harga BBM untuk kendaraan roda empat. Sedangkan untuk motor masih bisa membeli seperti harga lama dengan menunjukkan kupon.

"Silakan saja menaikkan harga BBM tapi tahapan ‎itu dilalui dulu, bukan tiba-tiba harga dinaikan dengan mengabaikan hal-hal yang bisa dilakukan untuk menekan harga BBM," ujar Rudy lagi.

Pertimbangan lain yang harus diperhitungkan menurut Rudy adalah harga minyak dunia yang cenderung menurun saat ini. Jika bersikeras menaikkan harga BBM di saat harga minyak global menurun, maka pemerintah wajib secara transparan membuka hitung-hitungannya kepada publik.

"Tanpa itu maka akan ‎merugikan pemerintah karena publik akan membuat persepsi sendiri perihal keputusan yaang tidak populis tersebut,"katanya.

Menanggapi sikap Rudy, yang juga Ketua DPC PDIP Surakarta, Ketua DPD PDIP Jateng Heru Sujatmiko juga tidak berani bersikap tegas

SEMARANG - Sikap Walikota Surakarta FX Rudyatmo menolak rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) mengundang perhatian Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News