Ganjar Pranowo Ikut Menikmati Hasil Mitos Pohon Angker dan Perdes

Ganjar Pranowo Ikut Menikmati Hasil Mitos Pohon Angker dan Perdes
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat menanam pohon di Desa Margoyoso, Kabupaten Magelang. Foto: ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng

Bahkan tidak hanya warga setempat yang menikmati, tapi airnya mengalir sampai ke Kabupaten Purworejo.

"Ada 88 mata air di sekitar sini saja, dan yang menikmati sampai Purworejo. Air itu ketika harus menghidupi manusia, tidak memandang suku, agama dan ras, maka tugas kita sekarang adalah mengelola, merawat dan mengonservasi, makanya hari ini saya melakukan penanaman," ujarnya.

Penanaman pohon, lanjut Ganjar, harus terus digencarkan sebagai upaya melindungi mata air sehingga dirinya mengajak seluruh masyarakat giat menanam pohon, apalagi saat ini masih musim hujan.

"Kalau sebelumnya saya menanam pohon di sekitar Rawa Pening, pekan lalu di bantaran Sungai Jragung Demak dan hari ini di Kabupaten Magelang, maka besok kita cari lagi tempat lainnya untuk menanam. Ayo kita tanam terus, mumpung musim hujan," katanya.

Kepada Ganjar, Kades Margoyoso Adi Daya Perdana mengatakan bahwa zaman dahulu desa tersebut kering kerontang dan hampir tiap tahun warganya selalu meminta bantuan air bersih untuk keperluan sehari-hari.

"Setelah itu kami menggalakkan konservasi lingkungan. Untuk mendukungnya, kami membuat peraturan desa (perdes) yang mengatur tidak boleh ada penebangan pohon besar dan giat melakukan penanaman," ujarnya.

Selain itu, mitos tentang keangkeran pohon-pohon besar juga dihidupkan dengan menyebutkan masyarakat yang berani menebang pohon besar akan diganggu hal-hal gaib atau yang biasa disebut penunggu pohon.

"Dengan kepercayaan mistis dan peraturan desa ini, upaya kami melakukan konservasi cukup berhasil," katanya. (antara/jpnn)

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengapresiasi tentang mitos pohon angker di Desa Margoyoso, Kabupaten Magelang.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News