Ganjar Terima dengan Tangan Terbuka Perbedaan Pendapat soal Omnibus Law di Jateng

Ganjar Terima dengan Tangan Terbuka Perbedaan Pendapat soal Omnibus Law di Jateng
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo siap berdiskusi soal Omnibus Law. Foto: Humas Jateng.

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan siap membuka jalan diskusi untuk menghadapi gelombang aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law yang belakangan ini terjadi di sejumlah daerah termasuk di Jawa Tengah.

Hari ini sejumlah massa mendatangi kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan untuk menyampaikan aspirasi mereka menolak Omnibus Law.

Saat bersamaan Ganjar tengah memimpin gelaran Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Jawa Tengah di Kota Lama Semarang sehingga tak bisa bertemu dengan para pengunjuk rasa.

Meski demikian, Ganjar menegaskan pemprov terbuka menerima masukan serta kritikan masyarakat dan siap menyampaikan aspirasi mereka kepada Presiden.

"Saya menerima semua masukan lewat berbagai kanal. Demo boleh, tetapi sebenarnya ini bisa dirembuk dan dibicarakan dengan baik dengan cara duduk bersama," kata Ganjar saat ditemui usai memimpin Musrenbangwil Kedungsepur di Kota Lama Semarang.

Omnibus Law memang menjadi urusan pemerintah pusat, tetapi Ganjar tidak mau hanya berpangku tangan.

Sebagai wakil pemerintah pusat di daerah, dia berinisiatif membuka saluran masukan dari masyarakat untuk nantinya bisa disampaikan ke pemerintah pusat.

'Memang ada yang mengatakan bahwa ini bukan urusan saya, tapi mereka kan demonya ke saya. Makanya saya usul, lebih baik kita duduk bersama. Nanti konsep, draft atau tulisan terkait masing-masing bisa disampaikan ke saya dan akan saya lanjutkan ke pusat, apakah ke Presiden, Kementerian Tenaga Kerja atau lainnya," ujarnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat ini sudah menghubungi beberapa kelompok baik buruh dan pengusaha serta kalangan lainnya untuk berembuk membedah Omnibus Law.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News