Ganjar Ungkap Cara Menghadapi Tantangan Masa Depan Kepada Ratusan Pemuda Muhammadiyah

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan cara menghadapi tantangan masa depan kepada ratusan Pemuda Muhammadiyah.
Hal itu disampaikan Ganjar dalam Seminar Nasional Pemuda Muhammadiyah bertema 'Menggagas Indonesia Baru', yang merupakan rangkaian acara Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah.
Ganjar menjelaskan, saat ini dunia sedang mengalami banyak perubahan di segala sektor.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, pria 54 tahun ini menyebut Pemuda Muhammadiyah sebagai generasi penerus bangsa mesti mengelola potensi-potensi yang ada.
"Maka SDM mesti dibangun, vokasi mesti dibangun, relasi dengan para pengusaha juga dibangun, termasuk dengan banyak negara. Artinya tantangan ke depan memang harus dipersiapkan dengan roadmap yang jelas," ujar Ganjar di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC), Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).
Ganjar juga mengingatkan beratnya menghadapi tantangan integritas terhadap kawula muda. Diperlukan sistem dan karakter antikorupsi serta sikap ikhlas melayani masyarakat untuk menghadapi tantangan itu.
"Maka saya sampaikan pesan-pesan kalau governance yang baik itu antikorupsi, governance yang bagus adalah yang melayani masyarakat dengan mudah, murah, dan cepat," kata Ganjar.
Selain itu, Ganjar menyebut sifat problem solving pun mesti dimiliki anak muda sebagai seorang calon pemimpin.
Meski begitu, Ganjar meyakini Pemuda Muhammadiyah bisa menyelesaikan problem-problem tersebut ketika kelak menjadi pemimpin bangsa.
- 5 Berita Terpopuler: Kapan Pengisian DRH NIP PPPK? Simak Penjelasan Kepala BKN, Alhamdulillah Perjuangan Tak Sia-sia
- Muhammadiyah-Polres Tanjung Priok Perkuat Sinergi Jaga Kamtibmas dan Kegiatan Keagamaan
- Ganjar Pranowo Tanggapi Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa
- Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar, Muhammadiyah: Perilaku yang Mencoreng Profesi
- MOSAIC & Muhammadiyah Bahas Potensi Penggunaan Dana ZIS untuk Transisi Energi
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka