Ganjar: Yang Bisa Dibuka Jangan Ditutup-tutupi

Ganjar: Yang Bisa Dibuka Jangan Ditutup-tutupi
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memimpin Rapat Evaluasi Penanganan COVID-19 di kantor Gubernur Jateng, Semarang, Senin (11/10). ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng

Ganjar juga menjelaskan beberapa inovasi dan kolaborasi keterbukaan dalam melakukan pelayanan publik.

Antara lain, inovasi tentang pembuatan sentra vaksin dan call center untuk memudahkan akses masyarakat mendapatkan informasi, serta pelayanan.

Kemudian, ada aplikasi Sibina Cantik Bingit yang merupakan inovasi dari RS Margono Soekarjo Purwokerto untuk pelayanan dan manajemen kesehatan. Termasuk, menghasilkan kolaborasi dengan BPJS Kesehatan untuk mengakomodasi vaksinasi lansia.

Selain itu, ada Si Pelem Keprok atau sistem informasi pelayanan kehumasan dan keprotokolan. Masyarakat bisa mengetahui kegiatan dan jumlah kunjungan di daerah tertentu dari gubernur Jateng, wakil gubernur Jateng, dan sekretaris daerah Jateng.

"Kami hanya ingin ada kesungguhan, informasi itu yang kami inginkan agar bisa diakses publik satu per satu. Tidak hanya dinas tetapi juga personelnya, banyak cara mempublikasikan sekaligus mengedukasi, termasuk aktif menggunakan media sosial untuk sosialisasi dan memberikan informasi," kata Ganjar. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

Ganjar menegaskan informasi yang bisa dibuka ke publik, jangan ditutup-tutupi. Menurutnya, keterbukaan informasi merupakan salah satu bentuk kesungguhan dalam memberikan akses maupun pelayanan publik.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News