Ganjil Genap di Kota Bogor Merugikan Pelaku Usaha?
Kemudian dari aspek kesehatan, kuat indikasinya. Meskipun Bima tak mau mengatakan kebijakan ganjil genap berhasil mengurangi jumlah kasus secara terus menerus. Karena harus dilihat beberapa hari ke depan.
“Tapi ada satu variabel yang harus dihitung ganjil genap ini dilanjutkan atau tidak, yaitu dimensi ekonomi,” kata Bima.
Bima ingin melihat kembali data hotel, restoran, toko-toko, UMKM dan pasar. Menurutnya, prinsip kebijakan ini untuk mencoba mencari titik temu antara dimensi kesehatan dan dimensi ekonomi.
Apakah kemudian kebijakan yang diambil setiap akhir pekan secara permanen, merugikan secara ekonomi atau tidak.
“Mungkin (kebijakan ganjil genap) bisa dibuat variasi atau diselang-seling atau sebagainya. Mungkin weekend ini bisa berlaku, minggu depannya tidak,” kata Bima menjelaskan.
Makanya, Bima kembali menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor enggan terlalu dini menyimpulkan dampak signifikannya.
“Saya mau lihat sekali lagi, karena jangan-jangan tanpa ganjil genap pun kondisinya tidak berbeda. Perlu hati-hati melihat data. Prinsip kami adalah anilisnya harus holistik dan komprehensif,” katanya.
“Senin dan Selasa akan dialog dengan PHRI, mal-mal dan sebagainya. Kami akan meminta pendapatnya,” kata Bima. (dka/radarbogor)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Wali Kota Bogor Bima Arya menilai uji coba ganjil genap yang telah diterapkan dua akhir pekan berjalan efektif.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Kawanan Begal Menyasar Pengendara Mobil, Korban Luka-Luka
- Dihadiahi Pisang-Talas dari Warga Tak Mampu, Bakal Cawalkot Bogor Sendi Fardiansyah Terharu
- Limbah dari BSD Diolah Secara Ilegal di Bogor, Polisi Bergerak
- 3.542 PPPK Kabupaten Bogor Menjalani Masa Orientasi, Asmawa Tosepu Berpesan Begini
- Bima Arya 1.000 Persen Dukung Dedie Rachim jadi Wali Kota Bogor
- Kepemimpinan Bima Arya Selama 10 Tahun di Kota Bogor Menuai Pujian