Gara-gara Tekuni Film Dokumenter, Iwan Setiawan Kenyang Kena Teror
Hampir Diculik ketika Ungkap Aparat yang Jadi Beking
Rabu, 22 Juni 2011 – 08:08 WIB
Saat itu, alumnus TV journalist workshop Ohio State University 2008 tersebut benar-benar harus bertarung face to face dengan pihak-pihak yang merasa aibnya dia ungkap. "Di Tanah Bumbu, saya menginvestigasi aktivitas pertambangan ilegal yang dibekingi aparat, tepatnya anaknya aparat," ungkapnya.
Ketika menginvestigasi, Iwan menyewa perahu untuk menelusuri sungai di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, itu. "Panjangnya sekitar 2,5 kilometer, ada 220 titik tambang batu bara," katanya. Setelah hasil investigasinya ditayangkan, berbagai ancaman mulai muncul. "Mulai santet sampai diajak ketemu di Jakarta," ujarnya.
Alumnus Sekolah Tinggi Filsafat Driyakarya tersebut juga pernah hampir diculik saat menginvestigasi pembalakan liar di Sorong, Papua. "Di sana juga ada beking aparatnya," katanya lantas meminta nama institusi itu tidak ditulis.
Iwan yang juga pernah mengikuti Investigative Journalism Training di Murdoch University, Perth, Australia, 2002 tersebut lantas menekuni film dokumenter secara serius sejak ikut workshop pada 2006.
Bagi sebagian orang, film dokumenter mungkin dianggap tak menarik untuk ditonton, apalagi ditekuni. Tapi, hal itu tak berlaku bagi Iwan Setiawan.
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor