Gatot Nurmantyo: Teri Sampai Paus Semuanya Ada, tetapi Kita Terlalu Berlapang Dada

Gatot Nurmantyo: Teri Sampai Paus Semuanya Ada, tetapi Kita Terlalu Berlapang Dada
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo saat menghadiri deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/8). Foto: YouTube/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI Jenderal TNI Purnawirawan Gatot Nurmantyo mengatakan dirinya sungguh bersyukur bisa hidup di bumi Indonesia.

Sebuah negara besar yang terbagi tiga zona waktu. Panjang wilayahnya sama dengan seperdelapan keliling dunia. Tidak terbilang banyaknya sumber daya yang dimiliki Indonesia.

"Mulai akik sampai berlian, mulai teri sampai ikan paus. Semuanya ada (baik) yang terpendam, yang terserak di bumi pertiwi," kata Gatot saat deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/8).

Mantan Panglima TNI ini menyatakan bahwa dalam kondisi Indonesia yang seperti itu, tentu negeri ini sangat menarik bagi siapa saja.

Jebolan Akademi Militer 1982 itu mengatakan beribu kepentingan negara dan kekuatan lain bersilang sengketa di negeri ini. Kadang dalam sunyi, tetapi tidak jarang dalam keriuhan.

Menurut dia, negara-negara dan kekuatan lain itu tentu berjuang untuk kepentingan nasionalnya.

"Lantas apa yang keliru? Kitalah yang terlalu berlapang dada membuka diri untuk dieksploitasi, tetapi lebih untuk kepentingan mereka, bukan kemaslahatan rakyat dan bangsa Indonesia," kata mantan KSAD itu.

Nah, kata Gatot, dalam semua carut marut seperti itu, ada hal esensial yang harus dilakukan masyarakat Indonesia sebagai sebuah bangsa. Yakni, perlunya bersatu dalam keyakinan bersama bahwa sebagai bangsa tidak boleh dan jangan pernah mau dipecah untuk kepentingan apa pun.

Presidium KAMI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo menyatakan meskipun kaya raya, tetapi Indonesia terlalu berlapang dada membiarkan diri dieksploitasi kekuatan lain demi kepentingan mereka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News