Gatot Pernah jadi Binaan SBY, Wajar Cium Tangan

Gatot Pernah jadi Binaan SBY, Wajar Cium Tangan
Foto aksi Gatot cium tangan SBY masih menjadi pembahasan hangat karena dianggap bermakna dengan tiket pilpres 2019. Foto INT

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menilai aksi mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mencium tangan Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono adalah hal biasa.

Menurut Syarief, itu merupakan sebuah contoh yang baik untuk hubungan senior dan junior di kalangan TNI. Apalagi, Gatot pernah menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) saat SBY menjadi Presiden RI Keenam.

"Itu hubungan antara senior dan junior. Bagaimanapun, Pak Gatot ini pernah dibina oleh Pak SBY. Pak Gatot pernah jadi KASAD di eranya Pak SBY,” kata Syarief, Senin (4/6).

Anggota Komisi I DPR ini menambahkan ikatan moral antara junior dan senior, atasan dan anak buah pasukan di lingkungan TNI sangat kuat. Nah, Syarief menegaskan, apa yang diperlihatkan Gatot kepada SBY kemarin, merupakan sebuah hubungan emosional antara senior dan junior.

“Jadi, jangan diartikan yang lain-lain dululah,” tegasnya.

Dia memastikan tidak ada pembicaraan intensif antara Gatot dan SBY, termasuk soal pemiihan presiden 2019. Menurut Syarief, pertemuan itu hanya silaturahmi saat buka puasa bersama di kediaman pengusaha Chairul Tandjung, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. “Tidak ada, itu hanya silaturahmi,” ungkapnya.

Syarief memastikan tidak ada ajakan Demokrat terhadap Gatot terkait pilpres. Syarief menegaskan, Partai Demokrat belum membahas koalisi, maupun siapa capres dan cawapres yang akan diusung. “Insyaallah setelah pilkada,” katanya.

Dia memastikan Majelis Tinggi Partai Demokrat nanti tentu akan membahas nama-nama yang berpotensi menjadi capres dan cawapres. (boy/jpnn)

Aksi Gatot Nurmantyo mencium tangan Pak SBY adalah salah satu contoh baik hubungan senior dan junior di kalangan TNI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News