Gay dan LSL Rentan HIV Aids

Gay dan LSL Rentan HIV Aids
Gay dan LSL Rentan HIV Aids
Syahaddan berharap, dengan adanya data pemetaan tersebut, pihak yang mempunyai program tertentu yang berkaitan dengan HIV AIDS akan lebih mudah mengakses komunitas tersebut.

Diakuinya, dalam mencari data ini pada dasarnya terbilang rumit. Sebab, beberapa dari komunitas ini masih terlalu tertutup dan sulit di deteksi langsung. Melalui surveyor dari komunitas yang sama, pihaknya sedikit dimudahkan dalam pemetaan jumlah komunitas yang tersebar di Tarakan.

Syahaddan menuturkan, tidak menutup kemungkinan juga data ini bisa berubah sewaktu-waktu, baik itu meningkat atau bis ajuga menurun. Hal ini sesuai dengan kondisi ekonomi sosial, dan tingkat mobilitas populasi LSL tersebut.

“Misalkan di sini tidak ada lagi pelanggan, maka dia akan pindah ikut pacarnya, atau jika usaha yang dijalaninya mulai redup, maka tak menutup kemungkinan mereka keluar kota,” jelas Syahaddan.

Namun demikian, lanjut Syahaddan, setiap tiga bulan sekali Komisi Penanggulangan AIDS Kota Tarakan akan selalu mengadakan evaluasi data di lapangan.

TARAKAN – Selain PSK (Pekerja Seks Komersial), Komisi Penanggulangan AIDS Kota Tarakan menaruh perhatian khusus pada komunitas Gay, Waria dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News