Gaya Kepemimpinan Tenang, Dunia Usaha Senang

Gaya Kepemimpinan Tenang, Dunia Usaha Senang
Gaya Kepemimpinan Tenang, Dunia Usaha Senang
Memang kita masih harus menunggu susunan kabinet baru. Siapa tahu banyak kejutan. Tapi, tidak juga. Kalau toh akan ada sedikit kejutan, hanya pada pemilihan orangnya. Tidak akan pada tindakan dan kebijaksanaan yang akan dilakukan anggota kabinet itu. Susunan kabinet SBY-Boediono ini nanti tentu lebih 'disiplin tegak lurus'. Para menteri akan antre minta petunjuk untuk melahirkan suatu keputusan penting.

 

Dengan gambaran itu, rasanya kita sudah bisa memperkirakan bahwa pemerintahan yang akan datang adalah pemerintahan yang berjalan dengan prinsip bahwa segala sesuatunya sesuai saja dengan peraturan. Setiap pikiran baru harus bersabar untuk menunggu sampai peraturannya berubah dulu. Terobosan akan menjadi barang yang langka dalam lima tahun mendatang.

 

Apakah dengan demikian keadaan negara kita akan sangat stabil selama lima tahun ke depan? Secara internal ya. Sayangnya, kita selalu punya faktor eksternal yang di luar kontrol pemerintah: bencana alam, bencana politik, bencana terorisme, bencana krisis global, dan bencana harga minyak dunia. Ketika SBY baru terpilih lima tahun lalu, dia langsung disambut tsunami di Aceh yang dahsyat. Lalu, disusul banyak bencana alam lainnya.

 

Memang, tsunami Aceh, di samping membawa kesulitan besar, juga membawa kebaikan besar: terselesaikannya konflik di Aceh. Tapi, bencana yang berurutan terjadi setelah itu hanya lebih banyak menyusahkan. Kita tidak tahu apakah masih akan ada rangkaian bencana lagi di depan kita. Yang jelas, begitu quick count menyatakan SBY terpilih kembali jadi presiden, terjadilah peledakan hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton di Jakarta.

 

PRESIDEN baru sudah resmi terpilih. Gaya kepemimpinannya pun sudah lama kita tahu. Kalau toh masih ada pertanyaan: mungkinkah gaya asli SBY itu akan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News