Gaya Kepemimpinan Tenang, Dunia Usaha Senang

Gaya Kepemimpinan Tenang, Dunia Usaha Senang
Gaya Kepemimpinan Tenang, Dunia Usaha Senang
Dengan gaya kepemimpinan nasional seperti yang akan terjadi lima tahun mendatang, kita sudah tahu bahwa meski pemerintah tidak akan bisa banyak membantu, tapi juga tidak akan banyak mengganggu. Berarti, maju tidaknya dunia usaha kini sepenuhnya ada di tangan para pengusaha sendiri.

 

Dengan gaya kepemimpinan nasional yang tenang, seharusnya dunia usaha senang karena pada dasarnya dunia usaha menyenangi stabilitas. Apalagi, dunia usaha di Indonesia sebenarnya sudah sampai pada tingkat "tidak perlu dibantu" asal "jangan diganggu". Bahkan persyaratan "jangan diganggu" lebih penting daripada "harus dibantu".

 

Untuk lima tahun ke depan ini, dunia usaha sudah akan cukup senang kalau pemerintah bisa menciptakan keamanan yang baik, peraturan tidak berubah-ubah, kurs rupiah stabil "berapa pun nilainya?, dan sampai ketemu di pemilu yang akan datang. Tertangkapnya teroris, berkurangnya perampokan, dan tidak adanya kerusuhan adalah tiga tugas utama SBY untuk pengusaha. SBY pasti mampu melakukannya. Sedangkan kurs yang stabil, Boediono jagonya. Hanya empat itu tugas utama pemerintah yang diharapkan dari rakyat "tiga tugas SBY dan satu tugas Boediono. Selebihnya, kini pengusaha sudah bisa maju sendiri.

 

Pengusaha (sektor swasta) yang "sudah bisa maju sendiri" itulah yang akan membuat lima tahun lagi pendapatan rakyat Indonesia menjadi USD 4.000/kapita. Bayangkan, alangkah hebatnya! (***)
Berita Selanjutnya:
Selamat Jalan, Angky Camaro

PRESIDEN baru sudah resmi terpilih. Gaya kepemimpinannya pun sudah lama kita tahu. Kalau toh masih ada pertanyaan: mungkinkah gaya asli SBY itu akan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News