Gaza Dibom Israel, Pria Ini Relakan Rumahnya Dihancurkan untuk Selamatkan Tetangga

Gaza Dibom Israel, Pria Ini Relakan Rumahnya Dihancurkan untuk Selamatkan Tetangga
Warga Palestina duduk di tenda darurat di tengah puing-puing rumah mereka yang dihancurkan oleh serangan udara Israel selama pertempuran Israel-Hamas di Gaza, Minggu (23/5/2021). Foto: REUTERS/Mohammed Salem/RWA/sa

jpnn.com, GAZA - Serangan bom yang dilakukan Israel di Jalur Gaza pada Sabtu (6/8) menewaskan komandan senior gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) Khaled Mansour dan tujuh orang lainnya.

Hingga Senin (8/8), teror Israel di Gaza menyebabkan 43 orang tewas, termasuk 15 anak-anak dan empat wanita. Kemudian, lebih dari 300 warga Palestina lainnya terluka.

Saat ini, proses penyelamatan masih dilakukan tetapi terkendala gang-gang sempit di kamp karena jarak rumah-rumah yang rapat.

Salah satu warga di Gaza Ashraf al-Qaisi (46) mengizinkan tim penyelamat untuk menghancurkan seluruh rumahnya demi menemukan tetangganya yang terkubur puing-puing bangunan.

"Saya sedang duduk di rumah saya bersama istri dan enam anak saya sampai kami tiba-tiba mendengar suara tembakan dan sebagian dari langit-langit rumah runtuh," kata al-Qaisi, dikutip dari Al Jazeera, Senin (8/8).

Dia berlari keluar rumah dan menemukan beberapa rumah tetangganya hancur total karena bom Israel.

"Darah, bagian tubuh, dan jeritan di bawah puing-puing bangunan. Mayat ditarik keluar dan terluka," ucap al-Qaisi.

Untuk itu, dia mengizinkan tim penyelamat menghancurkan rumahnya menggunakan buldoser untuk menyelamatkan tetangganya.

Salah satu warga di Gaza mengizinkan tim penyelamat untuk menghancurkan seluruh rumahnya demi menemukan tetangganya yang terkubur puing-puing bangunan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News