GCC Mundur dari Tim Liga Arab di Syria
Rabu, 25 Januari 2012 – 10:40 WIB
Permintaan itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil al-Arabi dan Perdana Menteri (PM) Qatar Sheikh Hamad bin Jassim al-Thani. Harian Al-Qabbas di Kuwait melaporkan bahwa negara-negara Teluk juga ambil bagian atau berpartisipasi dalam delegasi tingkat tinggi Arab yang akan berkunjung ke Rusia dalam waktu dekat. Tujuannya adalah menekan Moskow untuk menghentikan dukungannya kepada rezim Assad.
Baca Juga:
Negara-negara GCC bertindak cepat dan maju dengan menarik semua perwakilannya dari tim monitoring di Syria. Alasannya, tulis Al-Qabbas, mereka tidak ingin menjadi saksi yang menutup mata atas kejahatan yang dilakukan oleh rezim Assad atas rakyatnya. "Syria mengeksploitasi para pemantau untuk merekayasa solusi penyelesaian krisis di negaranya," tulis koran itu mengutip sejumlah sumber.
Tetapi, laporan itu tidak menyebut secara spesifik kapan tim monitor akan meninggalkan Syria. Sebelumnya, Arab Saudi selaku negara terbesar anggota GCC menarik anggotanya dari tim pemantau Liga Arab pada Minggu lalu (22/1). Lima negara GCC lain baru memutuskan kemarin.
Minggu lalu, dalam pertemuannya di Kairo, Liga Arab juga menyepakati usul soal solusi krisis dengan mendesak Assad mundur dan segera menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya. Solusi yang diusulkan itu diharapkan membuka jalan pembentukan pemerintah koalisi dan pelaksanaan pemilu di Syria.
DAMASKUS--Satu persatu anggota misi monitor Liga Arab di Syria mundur dari keanggotaan tim itu. Menyusul Arab Saudi, sejumlah negara Teluk memutuskan
BERITA TERKAIT
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia