Gedung Itu jadi Saksi Tewasnya 500 Ribu Orang

Gedung Itu jadi Saksi Tewasnya 500 Ribu Orang
RITUAL - Fontana di Trevi, Roma. Foto: Kurniawan Muhammad/Jawa Pos.
Hotel Hassler berada di kawasan yang sempit. Diapit beberapa bangunan. Jalan menuju ke sana hanya bisa dilewati satu jalur karena harus berbagi dengan deretan parkir mobil. Jika ingin balik, harus lewat jalur lain.

Tapi, hotel tersebut terletak di lokasi yang bagus pemandangannya. Terutama saat matahari terbit dan ketika matahari terbenam. Keindahan itu bisa disaksikan dari sebuah altar di depan agak kanan jika keluar dari hotel. Di sana, bila malam, menjadi jalur lalu-lalang para pejalan kaki yang akan menuju ke sebuah kawasan rekreatif di bawah Hotel Hassler. Bila malam, di tempat itu banyak warga yang berkongkow ria. Termasuk anak-anak muda yang berpacaran.

Jika keluar menyusuri sudut-sudut kota Roma, pemandangan kemacetan lalu lintas tampak hampir di mana-mana. Rasanya sulit mencari jalan-jalan yang lempang. Sepanjang saya menyusuri jalan di Roma, lalu lintasnya terlihat semrawut dan selalu dipadati kendaraan bermotor.

Sebenarnya beberapa aturan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas sudah diterapkan di Roma. Misalnya, ada jalan-jalan tertentu yang tak boleh dilewati sembarang kendaraan. Kalaupun harus lewat di jalan-jalan itu, pengendara harus punya izin khusus. Itu pun harus membayar. Besarnya bergantung pada kelas kendaraan. Misalnya, kendaraan jenis bus dikenai tarif EUR 100 untuk sekali melintas. Salah satu jalan khusus itu adalah Via Campania. Gedung KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) berada di jalan tersebut.

Di antara situs-situs bersejarah di Roma, ada yang dibangun pada abad pertama. Saking pentingnya nilai sejarah bangunan itu, pengawasannya langsung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News