Gejala Covid-19 Anosmia Jangan Dianggap Sepele, Bisa Fatal!

Gejala Covid-19 Anosmia Jangan Dianggap Sepele, Bisa Fatal!
Berdasarkan beberapa penelitian, infeksi Covid-19 tidak hanya menyerang saluran pernapasan, tetapi saraf. Ilustrasi tes usap: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Berdasarkan beberapa penelitian, gejala infeksi Covid-19 tidak hanya menyerang saluran pernapasan.

Namun, juga dapat berdampak negatif terhadap saraf dan otak.

Sebuah penelitian di Meksiko menunjukkan dari 370 pasien yang dirawat, sekitar 20 persen mengalami gejala neurologis seperti sakit kepala, anosmia, ageusia, dan gangguan lainnya.

Selain itu, penelitian dari Oxford memperlihatkan, dari 236.379 pasien yang didiagnosis Covid-19, sebanyak 33,62 persennya mengalami gangguan neurologis dan psikiatris dalam enam bulan setelahnya.

Dokter spesialis saraf sekaligus Kepala Instalasi Gawat Darurat RSUI, dr. Ramdinal Aviesena Zairinal, Sp.S menjelaskan secara langsung virus SARS-CoV-2 bisa berada pada ujung-ujung saraf, misalnya saraf pada hidung, lidah, paru-paru, usus, lalu ke otak.

Pada jalur yang tidak langsung, saraf bisa terkena akibat respons tubuh melawan virus.

"Secara khusus pada saraf, virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 bisa mengenai daerah itu secara langsung dan tak langsung. Virus di dalam pembuluh darah dan beredar ke seluruh tubuh dan bisa masuk ke otak," ujar DR. Ramdinal.

Dia mengatakan pada kondisi awal, gangguan saraf bisa berupa sakit kepala, gangguan penciuman, dan pengecapan. Sementara pada kondisi lanjut, gangguan saraf bisa berupa stroke, penurunan kesadaran, dan kejang.

Berdasarkan beberapa penelitian, infeksi Covid-19 tidak hanya menyerang saluran pernapasan, tetapi juga dapat berdampak negatif terhadap saraf dan otak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News