Gelar Aksi Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Gemar Tolak Ormas IRI ke Indonesia, Ini Alasannya

Gelar Aksi Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Gemar Tolak Ormas IRI ke Indonesia, Ini Alasannya
Gerakan Masyarakat Revolusioner (Gemar) kembali menggelar aksi damai di depan Gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat pada senin (18/9/2023). Foto: Dok Gemar

"Apalagi diduga adanya dana dukungan oleh asing terhadap para partai politik dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)," ucap Mustakim.

Mustakim mengatakan bahwa proses pemilu di Indonesia harus bersifat independensi dan tidak adanya campur tangan asing, sehingga demokrasi yang ada di Indonesia tetap terjaga sesuai dengan amanat UUD 45.

Proses pemilu di indonesia, kata Mustakim, harus bersifat netralitas dan tidak adanya negosiasi dalam pemilihan pemimpin di Indonesia. Untuk itu, Gemar menolak segala bentuk campur tangan asing dalam proses demokrasi di Indonesia.

"Kami menduga itu merupakan bentuk pelanggaran kode etik dalam proses Pemilu 2024 yang mana penetapan calon pemimpin di Indonesia sendiri masih belum diumumkan. Kami mengecam keras kepada pemangku kebijakan untuk dapat menghentikan National Endowment Democracy (NED) dan IRI beroperasi di Indonesia," ujar Mustakim.

Karena perlu adanya pengawasan dari pihak pemerintah maupun masyarakat dalam mengawasi segala aktivitas yang berbau Pemilu 2024. Pemerintah juga harus bisa mengonsolidasikan seluruh elemen masyarakat untuk dapat terlibat dalam proses Pemilu 2024 dan menciptakan meaningfull participatif.(ray/jpnn)

Sejumlah massa yang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Revolusioner (Gemar) kembali menggelar aksi damai di depan Gedung Kedutaan Besar AS, Senin (18/9).


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News