Gelar Aksi Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Gemar Tolak Ormas IRI ke Indonesia, Ini Alasannya

Gelar Aksi Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Gemar Tolak Ormas IRI ke Indonesia, Ini Alasannya
Gerakan Masyarakat Revolusioner (Gemar) kembali menggelar aksi damai di depan Gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat pada senin (18/9/2023). Foto: Dok Gemar

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah massa yang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Revolusioner (Gemar) kembali menggelar aksi damai di depan Gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat pada Senin (18/9/2023).

Mereka menolak organisasi kemasyarakatan (ormas) Amerika Serikat (AS) International Republican Institute (IRI) intervensi Pemilu 2024.

Aksi tersebut diikuti oleh masyarakat yang berjumlah kurang lebih 30 orang.

Aksi damai Gemar ini bukan yang pertama, tetapi kedua kalinya. Sebelumnya Gemar menggelar aksi di depan monas barat daya, kemudian melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Adapun itu, Gemar menekankan pada Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk segera merespons CIA dan IRI yang terus ikut campur dalam politik di Indonesia dengan maksud tertentu.

Indikasi adanya dugaan terkait campur tangan asing menjadikan janggal di lingkungan masyarakat, walaupun hal itu sudah menjadi sejarah sejak tahun 1966-1999 pascapilpres Abdurahman Wahid dan Megawati pihak asing juga selalu ikut mencampuri urusan pemilu yang ada Indonesia dengan membawa kepentingan-kepentingan mereka.

Menurut korlap aksi Mustakim, hal itu menjadi sangat riskan dalam proses pergantian kepemimpinan yang ada di Indonesia.

Dapat dikatakan bahwa hal tersebut dapat mencederai proses demokrasi yang ada di Indonesia, karena terlalu banyak intervensi dari pihak asing.

Sejumlah massa yang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Revolusioner (Gemar) kembali menggelar aksi damai di depan Gedung Kedutaan Besar AS, Senin (18/9).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News