Gelar FFD Program CSA, Petani Pinrang Optimistis Tingkatkan Produktivitas

jpnn.com, PINRANG - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui program-program unggulannyanya terus mendorong para petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitasnya.
Di tengah kemajuan arus komunikasi dan teknologi, kegiatan pertanian tidak hanya sebatas pada kegiatan menanam dan juga panen.
Segenap insan pertanian juga dituntut menjalin kemitraan memaksimalkan semua potensi yang ada pada bidang pertanian.
Salah satunya melalui kegiatan Farmer Field Day (FFD) atau temu lapang petani yang tengah digencarkan Badan Penyuluhan dan Pengembagan SDM Pertanian melalui Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP).
FFD merupakan salah satu metode pemberdayaan yang dilakukan untuk petani dan telah dirancang sedemikian rupa melalui pertemuan antara para petani, peneliti, dan penyuluh.
Tujuan kegiatan itu untuk saling tukar menukar informasi tentang teknologi pertanian yang diterapkan dan diharapkan adanya umpan balik dari petani itu sendiri mengenai masalah dan hambatan yang dihadapi dalam berusahatani.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan desa akan menjadi baik dan kuat apabila penyuluh pertanian bisa memanfaatkan dan mengadaptasikan teknologi hasil-hasil penelitian.
"Pertanian di tengah Covid-19 terus bertumbuh positif, jika demikian maka pertanian menjadi sesuatu yang sangat berarti dan kalau perempuan sudah bergerak di dunia pertanian maka 50 persen lebih persoalan pertanian selesai karena pertanian membantu perekonomian keluarga," katanya.
Pertanian cerdas iklim atau CSA memiliki dampak positif untuk pertanian. Seperti yang dirasakan petani di Kabupaten Pinrang.
- Asuransi Jasindo Beri Perlindungan Kepada 4,5 Juta Petani & Salurkan Klaim Rp386 Miliar
- HKTI dan PKTHMTB Bersiap Menanam Sorgum Seluas 100 Hektare
- Serapan BULOG Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir
- Prabowo Sebut Petani Harus Bisa Punya Rumah dan Mobil
- Gegara Membawa Sabu-Sabu, Petani Ditangkap Polres Flores Timur
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar