Gelombang Panas Melanda Gaza, Listrik Biarpet, Tukang Reparasi Kipas Angin Panen

Gelombang Panas Melanda Gaza, Listrik Biarpet, Tukang Reparasi Kipas Angin Panen
Mustafa Abdou sedang memperbaiki dan memodifikasi kipas angin di bengkelnya di Jalur Gaza, Palestina, Selasa (25/7). Gelombang panas yang melanda Gaza memaksa warga menggunakan kipas angin bertenaga baterai karena aliran listrik sering padam. Foto: REUTERS

jpnn.com, GAZA - Tukang reparasi kipas angin di Jalur Gaza, Palestina, sedang panen rezeki.

Gelombang panas yang melanda wilayah Israel dan Palestina belakangan ini membuat warga berbondong-bondong membetulkan kipas angin mereka.

Mustafa Abdou adalah tukang reparasi yang meraup banyak keuntungan dari kondisi itu.

“Saya telah menjalani bisnis ini selama 40 tahun, tidak pernah sepanas ini,” ujar Mustafa saat ditemui di gerai reparasinya yang kecil.

Pria berusia 70 tahun itu duduk di antara tumpukan kipas angin rusak dan berbagai barang elektronik lainnya.

Suhu di Gaza meningkat di atas 38 derajat Celcius atau sekitar 104 Fahrenheit, tetapi layanan listrik sering kali padam.

Oleh karena itu, warga berbondong-bondong memodifikasi kipas angin mereka agar bisa dioperasikan menggunakan baterai.

Mustafa menuturkan biasanya dirinya membetulkan beberapa kipas angin saja. Namun, lonjakan permintaan akan reparasi meningkat seiring datangnya gelombang panas.

Tukang reparasi kipas angin di Jalur Gaza, Palestina, sedang panen rezeki seiring gelombang panas yang melanda wilayah sempit antara Israel dan Mesir itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News