Gempa Susulan Diprediksi Juga Hebat
Jumat, 16 April 2010 – 01:14 WIB
BEIJING - Sebelum gempa hebat mengguncang Provinsi Qinghai, otoritas setempat sebenarnya sudah menangkap tengaranya. Sekitar dua jam sebelum gempa 6,9 SR terjadi, pemerintahan Provinsi Qinghai mencatat lindu kecil berkekuatan 4,7 SR di lokasi yang hampir sama di pusat gempa Yushu, pada Rabu (14/4) pukul 05.39 waktu setempat (04.39 WIB). Liu menyadari, banyaknya kemungkinan gempa itu mengisyaratkan bahwa Tiongkok daratan memasuki masa seismik "relatif aktif". Sebab, berdasarkan catatan CEA, daratan Tiongkok tidak mengalami gempa bumi dengan kekuatan 6 SR antara Agustus 2009 dan April 2010. Kali terakhir lindu mengguncang adalah pada Mei 2008, yang berkekuatan 8 SR dan memporak-porandakan Wenchuan, Provinsi Sichuan, barat daya Tiongkok.
"Mereka (pejabat gempa pemerintahan Provinsi Qinghai) berpikir gempa pertama tidak biasa. Sebab, daerah itu tak pernah diguncang gempa bumi dalam waktu yang cukup lama," tutur Liu Jie, Direktur Departemen Ramalan Cuaca dari Pusat Jaringan Gempa Tiongkok, seperti dikutip China Daily, Kamis (15/4).
Baca Juga:
Belajar dari kasus tersebut, penduduk Provinsi Qinghai kini harus lebih waspada. Pasalnya, Pusat Jaringan Gempa Tiongkok memperkirakan sejumlah gempa susulan berkekuatan 6 SR masih mengancam. Informasi itu berasal dari lembaga publik yang didanai oleh Administrasi Gempa Tiongkok (CEA). "Kita tidak bisa mengesampingkan terjadinya gempa susulan lain dengan kekuatan sekitar 6 SR," ujar Liu.
Baca Juga:
BEIJING - Sebelum gempa hebat mengguncang Provinsi Qinghai, otoritas setempat sebenarnya sudah menangkap tengaranya. Sekitar dua jam sebelum gempa
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI: World Water Forum di Bali Bakal Melahirkan Deklarasi Bersejarah
- Alhamdulillah, Israel dan AS Pastikan 160 Ribu Bahan Bakar Telah Terkirim ke Gaza
- Soal IUU Fishing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara