Gencatan Senjata Berlanjut, Israel Buka Akses ke Jalur Gaza Setelah 44 Orang Tewas dalam Serangan Udara
"Musuh menjadikan penghancuran kelompok Jihad Islam sebagai tujuan pertempurannya, tapi tujuan khayalan seperti itu gagal," katanya.
"Kami memiliki elemen manusia, keajaiban manusia yang dapat memperbaiki kemampuan, terlepas dari betapa rendahnya mereka," tambahnya.
Belum ada reaksi dari Hamas
Sadar akan bahaya meningkatnya konflik, Israel berhati-hati untuk fokus pada target Jihad Islam untuk menghindari keterlibatan Hamas, kelompok militan yang jauh lebih besar dan lebih kuat yang menguasai Gaza, ke dalam pertempuran.
Hamas telah berperang empat kali melawan Israel sejak menguasai Gaza dari kelompok saingannya Fatah pada tahun 2007.
Mereka menggunakan Gaza sebagai pangkalan untuk meluncurkan serangan roket ke kota-kota Israel.
Ratusan warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Gaza.
Israel mengklaim perlu melakukan serangan untuk membela diri.
Lebih dari setahun setelah perang 11 hari pada Mei 2021 yang menewaskan 250 warga Gaza dan menghancurkan ekonomi Gaza, Hamas menawarkan beberapa dukungan verbal kepada sekutunya yang lebih kecil tapi tidak mengambil tindakan saat Israel melancarkan serangan udaranya.
Pemerintah Israel membuka kembali akses perbatasan ke Jalur Gaza setelah gencatan senjata yang ditengahi Mesir dengan kelompok Jihad Islam mengakhiri eskalasi pertempuran paling berdarah dalam setahun
- Anggota DPR Ini Menyoroti Serangan Israel ke Palestina, Singgung soal Genosida
- Hamas Masih Berharap Mencapai Kesepakatan Damai dengan Israel
- Dunia Hari Ini: Lebih dari 70 Orang Tewas Akibat Banjir di Brasil
- Tolak Tawaran Damai, Israel Sebut Tuntutan Hamas Keterlaluan
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat