Generasi Muda Harus Jadi Garda Utama Sebarkan Pesan Damai

Generasi Muda Harus Jadi Garda Utama Sebarkan Pesan Damai
Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Hamli saat membuka Pelatihan Duta Damai Dunia Maya 2017 wilayah Jawa Tengah di Semarang, Senin (15/5). Foto: Istimewa for JPNN

"Salah satunya mereka melakukan perubahan radikalisasi dari cara-cara konvensional ke online. Dulu propaganda dan perekrutan anggota baru dilakukan melalui pengajian dan dakwah, sekarang cukup lewat media sosial. Sudah banyak buktinya, salah satunya keberadaan pelaku terorisme sendirian (lone wolf)," ungkap Hamli.

Dia menjelaskan, pada awal tahun 2000-an, salah satu juru bicara Al Qaeda mengatakan bahwa internet adalah universitas bagi Al Qaeda untuk melakukan propaganda.

Itu dibuktikan dengan semboyan mereka yaitu daripada merekrut anggota baru ke Afganistan, akan lebih mudah dan berharga memindahkan pelatihan mereka ke rumah, desa, dan perkampungan muslim di negaranya masing-masing.

Srategi itu kini dilakukan kelompok radikal ISIS. Kalau dulu, menurut Hamli, radikalisasi dari atas ke bawah, sekarang itu bisa dilakukan dari bawah.

Terutama dalam menyasar generasi mudakarena faktanya generasi muda adalah pengguna terbesar di dunia maya.

Menurut data yang ada, dari 250 juta penduduk Indonesia, hampir 132 juta orang menggunakan dunia maya.

"Kami berharap mereka bisa menjadi agen perubahan dalam mengikis dan menangkal radikalisme dan terorisme di dunia maya yang disusupi agitasi dan propaganda radikalisme terorisme. Insyaallah ini bisa jadi bagian ibadah dan akan mendapat balasan pahala dari Allah SWT," terangnya.

Sementara itu, Kasubdit Kontra Propaganda BNPT Kolonel Pas Sujatmiko menambahkan, penyebaran radikalisme dan terorisme di dunia maya termasuk sangat sulit untuk dikontrol.

Kemajuan informasi teknologi (IT) yang salah satunya menghasilkan kecanggihan komunikasi melalui internet (dunia maya) telah menjadi alat tanpa kontrol

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News