Generasi Z Harus Kreatif Perangi Radikalisme di Medsos

Generasi Z Harus Kreatif Perangi Radikalisme di Medsos
Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi dalam bedah buku karyanya yang berjudul “Kontestasi Ideologi Politik: Gerakan Islam Indonesia di Ruang Publik Digital”. Foto tangkapan layar YouTube BLA Jakarta 

Hasil studi PPIM juga menunjukkan bahwa aktor-aktor yang membangun narasi keagamaan yang bersifat konservatif dan islamis cenderung lebih mendominasi di media sosial.

PPIM menambahkan, dari 24 akun sentral yang mengontruksi dan mendesiminasi narasi keagamaan di media sosial seperti Twitter terlihat bahwa akun-akun yang memiliki kecenderungan pandangan Islamis dan konservatif mendominasi viralitas twit seputar keagamaan.

"Untungnya mayoritas umat Islam yang diwakili oleh organisasi arus utama yakni NU dan Muhammadiyah sampai saat ini masih berpegang teguh pada konsensus yang menempatkan Pancasila dan NKRI, sebagai dasar dan bentuk negara yang final," tegasnya.

Zainut juga menilai bahwa banyaknya anak muda yang justru seringkali reaktif saat menemukan narasi-narasi radikal di dunia digital justru kurang tepat. Daripada menyalurkan emosi dalam bentuk cacian atau makian lebih baik disalurkan dalam bentuk kreativitas. (esy/jpnn)

Wamenag Zainut mengatakan Generasi Z harus kreatif memerangi radikalisme di Medsos


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News