Generasi Z Harus Kreatif Perangi Radikalisme di Medsos
Hasil studi PPIM juga menunjukkan bahwa aktor-aktor yang membangun narasi keagamaan yang bersifat konservatif dan islamis cenderung lebih mendominasi di media sosial.
PPIM menambahkan, dari 24 akun sentral yang mengontruksi dan mendesiminasi narasi keagamaan di media sosial seperti Twitter terlihat bahwa akun-akun yang memiliki kecenderungan pandangan Islamis dan konservatif mendominasi viralitas twit seputar keagamaan.
"Untungnya mayoritas umat Islam yang diwakili oleh organisasi arus utama yakni NU dan Muhammadiyah sampai saat ini masih berpegang teguh pada konsensus yang menempatkan Pancasila dan NKRI, sebagai dasar dan bentuk negara yang final," tegasnya.
Zainut juga menilai bahwa banyaknya anak muda yang justru seringkali reaktif saat menemukan narasi-narasi radikal di dunia digital justru kurang tepat. Daripada menyalurkan emosi dalam bentuk cacian atau makian lebih baik disalurkan dalam bentuk kreativitas. (esy/jpnn)
Wamenag Zainut mengatakan Generasi Z harus kreatif memerangi radikalisme di Medsos
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad
- Tak Melulu Bisnis, Tionghoa Juga Berpartisipasi Dalam Berbagai Aspek
- Masjid Ini Bukan Milik Orang Islam, Gereja Ini Bukan Milik Orang Katolik, tetapi…
- Kepala BNPT Imbau Semua Jajaran Tetap Waspada dan Jaga Kondusivitas Jelang Lebaran
- Silaturahmi Ahlu Tarekat di Jakarta Kuatkan Fondasi Kebangkitan Islam
- Nuzulul Quran dan Tradisi-Tradisi Rutin di Masjid Keramat Luar Batang
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya