Genjot Ekspansi, Anak Usaha Garuda Investasi USD 100 Juta
Perusahaan maintenance, repair, and overhaul (MRO) terbesar di Indonesia itu membukukan pendapatan operasional USD 439,3 juta pada 2017.
Angka tersebut naik 13 persen jika dibandingkan dengan pendapatan pada 2016 sebesar USD 388,7 juta.
Sementara itu, laba bersih GMF pada 2017 menurun dari USD 57,7 juta pada 2016 menjadi USD 50,9 juta.
Porsi pendapatan terbesar datang dari lini bisnis perawatan komponen pesawat, yakni 31 persen.
Setelah itu, diikuti base maintenance sebesar 22 persen, line maintenance 21 persen, dan engine maintenance 19 persen.
’’Selain itu, pertumbuhan kinerja perusahaan didukung program efisiensi yang terus berlanjut dan telah diterapkan oleh perusahaan dari tahun ke tahun,’’ jelas Iwan.
Total aset GMF juga naik signifikan pada 2017 sebesar 22 persen. Yakni, dari USD 442,6 juta pada 2016 menjadi USD 539,2 juta.
Kenaikan aset tersebut dipengaruhi aksi korporasi, yaitu pelepasan saham kepada publik.
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk bakal menggelontorkan dana besar untuk ekspansi bisnis.
- PT TForce Diminta Kembalikan Uang Nasabah
- Menko Airlangga Sebut Investasi Tak Memiliki Bendera, Indonesia Buka Peluang
- Harga Emas Antam Melonjak Hari Ini, Jadi Sebegini Per Gram
- BPKN Soroti Insiden Mesin Pesawat Garuda Terbakar saat Bawa Calon Jemaah Haji
- Kinerja ABM Investama Sepanjang 2023 Meningkat
- Para Investor Bitcoin Sebaiknya Waspada