Genjot Fintech, Bank Butuh Perusahaan Telekomunikasi
jpnn.com, JAKARTA - Perbankan sebagai lembaga dengan bisnis inti di jasa keuangan tak ingin ketinggalan mengembangkan financial technology (fintech).
Direktur Digital Banking and Technology PT Bank Mandiri Tbk Rico Usthavia Frans menyatakan, bank berupaya maksimal dalam mengembangkan gaya hidup dan teknologi.
’’Dalam hal tersebut, bank butuh bantuan perusahaan telko. Sebab, mereka jelas lebih berpengalaman. Kalau mau fintech berkembang, kami butuh jaringan yang lebih kuat, enggak lemot, dan enggak sering error sehingga pengguna fintech nyaman,’’ tuturnya.
Produk fintech yang berkaitan dengan sistem pembayaran, baik yang dijual bank maupun perusahaan telko, terkadang sama-sama mengharuskan adanya saldo yang bisa di-top up.
Saldo itu disimpan baik dalam kartu maupun dalam akun uang elektronik yang menggunakan nomor ponsel.
Menurut Rico, saldo dalam uang elektronik tersebut lebih difungsikan untuk pembayaran.
Kalau ada yang mengendap, dana atau saldo itu hanya bersifat sementara.
Berbeda dengan tabungan yang bisa menyimpan dana nasabah hingga jangka panjang.
Perbankan sebagai lembaga dengan bisnis inti di jasa keuangan tak ingin ketinggalan mengembangkan financial technology (fintech).
- Inovasi Livin Merchant Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM
- Gerindra Apresiasi Kinerja Bank Mandiri pada Kuartal Pertama 2024
- Rasio NPL Bank Mandiri Terjaga di Level 1,02 Persen selama Kuartal I 2024
- Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global
- Siap Tanding! Bank Mandiri Resmi Umumkan Daftar Pemain Tim Proliga 2024 Putri
- Mantap! Bank Mandiri Raih Peringkat Pertama Top Companies 2024 versi LinkedIn