Genjot Produksi, Kementan Bangun Nursery Modern untuk Komoditas Kelapa

Genjot Produksi, Kementan Bangun Nursery Modern untuk Komoditas Kelapa
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan arahannya kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk mengembangkan dan menyebarkan benih kelapa genjah. Foto: Dokumentasi Kementan

"Nursery modern kelapa di Batang ini diharapkan jadi sentra perbenihan kelapa untuk Jawa dan Sumatera. Supaya distribusi bibit lebih efisien," kata Andi saat meninjau nursery modern kelapa di Desa Beji, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Melalui cara itu, jelas Andi, bibit tidak lagi harus didatangkan dari Sumatera Utara, Bali, dan Sulawesi Utara.

Harga bibit kelapa menjadi murah dan meringkas waktu, sehingga kualitas bibit jadi terjaga.

Pembangunan nursery modern kelapa, urai Andi, dilakukan secara terencana untuk menghasilkan benih unggul.

Benih yang dihasilkan dilakukan perlakuan dan kontrol dengan kualitas tepat. Lewat langkah ini, jelas dia, percepatan pengadaan benih tetap memperhatikan kuantitas, kualitas, sekaligus efektivitas distribusinya.

"Tanaman perkebunan butuh waktu panjang untuk bisa panen. Jika salah memilih benih akan sangat merugikan ke depan. Kita targetkan dengan nursery modern ini, produktivitas dan ekspor kelapa naik tiga kali lipat. Tentunya diikuti hadirnya pengembangan di hilir," tutur dia.

Andi menerangkan, varietas bibit kelapa yang dikembangkan di nursery modern kelapa di Batang ada empat, yakni kelapa genjah kuning Bali, kelapa dalam Bali, genjah Nias, dan kelapa genjah pandan wangi.

Kelapa genjah berbeda dengan kelapa biasa. Jika kelapa biasa baru bisa berbuah di usia minimal enam tahun, kelapa genjah sudah bisa berbuah di usia tiga atau empat tahun.

Kementan meningkatkan produksi komoditas perkebunan kelapa untuk ketahanan pangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News