Geopark Bakal Jadi Andalan Pariwisata Berbasis Alam

Geopark Bakal Jadi Andalan Pariwisata Berbasis Alam
Menpar Arief Yahya. Foto: pojoksatu

"Terlebih pengembangan sektor pariwisata menjadi salah satu prioritas utama pada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla," ungkapnya.

Konsep manajemen pengembangan kawasan wisata alam dengan prinsip konservasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat melalui pariwisata, menurut Arief Yahya, sudah menjadi perhatian masyarakat dunia. UN-WTO bahkan secara khusus menjadikan sebagai tema dalam peringatan Hari Pariwisata Dunia 2015 dengan “One Billion Tourists, One Bilion Opportunities.”

Itu membuat kontribusi pariwisata terhadap PDB nasional diprediksi bakal terus meningkat. Dari 9,5 persen pada  2014 menjadi 15 persen pada 2019
mendatang. Sedangkan lapangan kerja yang tercipta diyakini bakal meningkat dari 11 juta menjadi 13 juta tenaga kerja.

“Dalam menghadapi persaingan global, Indonesia terus berusaha memperbaiki peringkat daya saing pariwisata. Saya ingin dalam tiga tahun ke depan Indonesia ada di ranking 30 dunia,” tambah mantan Dirut
Telkom itu.

Bila melihat tren kenaikan peringkat daya saing, Arief memang pantas pede. Dari tahun ke tahun, peringkat Indonesia terus naik. Pada 2013, peringkat daya saing Indonesia ada di posisi 70. Sementara di 2015, peringkatnya terkatrol hingga posisi 50 dunia dari 141 negara.

World Economic Forum (WEF) dalam Travel and Tourism Competitiveness Report 2015 menyebutkan, naiknya posisi daya saing pariwisata Indonesia karena memiliki keunggulan dalam hal price competitiveness, prioritization of travel & tourism, dan  natural resources. Sedangkan yang menjadi kelemahan adalah dalam tourism service fnfrastructure, health and hygiene, dan environmental sustainability. 

“Kita unggul di natural resources, namun kita mempunyai PR di environmental sustainabilityyang indexnya menurun hingga 9 poin. Tahun 2013 ada di posisi 125 menurun di posisi 134 pada 2015. Ini menjadi PR bersama untuk memperbaiki di antaranya melalui konsep pengelolaan geopark yang mengacu pada standar UNESCO,” kata Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya mengatakan, Indonesia perlu melakukan bechmarking dengan Tiongkok maupun Korea yang berhasil mengembangkan geopark. Dari paparannya, Tiongkok berhasil mengembangkan Yuntaishan Geopark dengan sangat baik. Pada tahun 2000, Yuntaishan Geopark baru  dikunjungi 200
ribu wisatawan, meningkat menjadi 1,25 juta wisatawan dengan perolehan devisa sebesar US$ 90 juta pada 2004.(jpnn)

JAKARTA - Status geopark dari sebuah kawasan geologi berpotensi meningkatkan daya tarik suatu destinasi wisata. Dalam konteks perkembangan daerah,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News