Gerak Cepat, Kementerian Pertanian Mendongkrak Produksi Padi Nasional

Gerak Cepat, Kementerian Pertanian Mendongkrak Produksi Padi Nasional
Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 04 bertemakan Strategi Swasembada Padi Berkelanjutan. Foto: tangkapan layar/dokkementan

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bergerak cepat mengakselerasi produksi pangan nasional.

Dia bersama jajarannya melakukan pembenahan besar-besaran, guna meningkatkan produksi pangan strategis, terutama padi dan jagung.

"Kami fokus dalam peningkatan program padi dan jagung, ini adalah upaya mencapai swasembada dan mengurangi impor," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa perubahan iklim global, dampak Covid-19, dan perang Rusia-Ukraina sempat menyebabkan kelangkaan pupuk.

Hal itu mengakibatkan penurunan produksi pangan dan meningkatkan nilai impor.

"Jadi, solusinya, harus mengenjot produksi padi dan jagung sendiri. Tidak tergantung pada orang lain,” katanya.

"Hingga Februari (tahun lalu) sebanyak 3,5 juta ton beras diimpor. Mulai tahun ini Harus dikurangi, bahkan tahun berikutnya. Harus swasembada, harus mengekspor. Kementan akan mengatasi permasalahan dalam negeri hingga 2025-2026. Indonesia harus swasembada, terutama untuk padi dan jagung," tutur Dedi.

Pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 04 bertemakan “Strategi Swasembada Padi Berkelanjutan”, Selasa (30/1), hadir narasumber dari Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi (BBPSI Padi) Zahara Mardiah.

Praktik pascapanen yang tidak tepat berpotensi mengakibatkan susut hasil hingga 20 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News