Gerhana Bulan Total, BMKG: Sumsel Aman dari Rob

Saat beban itu lebih ringan, maka lempeng bumi berpotensi terangkat. Kemudian lempeng yang selama ini menghujam bisa semakin menancap.
Namun Thomas menegaskan gerhana dan purnama bukan penyebab gempa. “Tetapi berpotensi jadi pemicu,” jelasnya.
Sehingga dia tak bisa menyimpulkan terjadinya gerhana dan bulan purnama nanti malam akan disusul terjadinya gempa bumi. “(Gempa bumi, red) tidak bisa diperkirakan,” tandasnya.
Terkait fenomena gerhana bulannya sendiri, Thomas mengatakan aman untuk diamati langsung. Dia mengatakan untuk mengamati gerhana bulan tidak perlu menggunakan kaca mata gelap seperti pengamatan gerhana matahari.
Thomas juga menjelaskan tentang penamaan gerhana super blue blood moon. “Tidak ada kaitannya dengan warna biru,” tegasnya.
Dia mengatakan disebut blue moon karena purnama kedua di bulan Januari. Kemudian dikatakan super moon karena saat purnama posisinya dalam titik terdekat ke bumi.
Nah, fenomena yang terjadi malam ini adalah gabungan antara purnama kedua di bulan Januari dan posisinya terdekat dengan bumi plus gerhana bulan total. Maka publik menyebutnya dengan istilah super blue blood moon.
“Kalau secara astronomis itu biasa,” katanya. (cj11/uni/wan/ttg/fad/ce1)
Fenomena gerhana bulan total (GBT) atau super blue blood moon pada hari ini (31/1) diperkirakan memicu ketinggian air pasang, termasuk di Sumatera Selatan.
Redaktur & Reporter : Budi
- Edarkan Sabu-Sabu, KZ Ditangkap Satresnarkoba Polres Ogan Ilir
- Jelang Keberangkatan JCH Asal Sumsel ke Tanah Suci, Herman Deru: Persiapan Sudah Maksimal
- 2 Hektare Lahan Gambut di Palem Raya Ogan Ilir Terbakar, Tim Gabungan Terjun Lakukan Pemadaman
- RDP DPR, Cik Ujang Dorong Penguatan Otda Percepatan Pembangunan Tol Sumsel-Bengkulu
- Rumah yang Terbakar di Palembang Ternyata Pernah Ditempati Mantan Wakil Gubernur Sumsel
- Herman Deru Siapkan Bantuan Rp 50 Miliar untuk Pemerataan Pembangunan di Musi Rawas