Gerhana Tambah Daya Tarik Borobudur, Ini Fotonya...

Gerhana Tambah Daya Tarik Borobudur, Ini Fotonya...
Suasana gerhana matahari yang disaksikan dari Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Foto; Radar Kedu/JPG

jpnn.com - MAGELANG - Gerhana matahari total (GMT) yang terjadi Rabu (9/3) pagi menambah daya tarik Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Meski wilayah Jawa hanya mendapatkan gerhana matahari sekitar 80 persen, namun hal itu tak mengurangi minat wisatawan untuk menyaksikannya langsung dari kawasan Candi Borobudur.

Ribuan pengunjung mendatangi Borobudur dan kawasan sekitarnya untuk menyaksikan gerhana matahari. Di atas Candi Borobudur terlihat puluhan turis dari berbagai negara mulai berdatangan sejak pukul 06.00 pagi. Mereka terlebih dahulu menikmati sunrise yang tak kalah indahnya.

Sejumlah rombongan wisatawan domestik termasuk para pelajar juga berdatangan. Hingga pada puncak terjadinya gerhana, wisatawan terus berdatangan. Banyak di antara mereka mengabadikan momen langka itu dengan kamera maupun smartphone.

Tak hanya di Candi Borobudur, sejumlah bukit di sekitar candi peninggalan wangsa Syailendra itu juga ramai oleh wisatawan yang hendak memburu gerhana matahari.  Punthuk Setumbu, sebuah bukit di Desa Karangrejo yang tak jauh dari Borobudur juga dipadati wisatawan yang hendak menyaksikan matahari terbit sekaligus gerhana matahari.

Florian, 29, wisatawan asal Jerman, mengaku senang karena datang ke Indonesia bertepatan dengan munculnya gerhana matahari. Ia dan teman-temannya memilih Borobudur untuk menyaksikan fenomena langka itu.

“Saya pertama kali ke sini (Borobudur, red) dan saya senang bisa berpetualang sekaligus melihat gerhana matahari,” katanya.

Hal yang sama diungkapkan Yanto, asal Jakarta. Ia sejenak meninggalkan hiruk-pikuk ibu kota untuk merekam momen gerhana di atas Candi Borobudur.
“Awalnya mau ke Palembang, namun tiket hotel sudah penuh. Saya putuskan ke Candi Borobudur karena juga tidak kalah bagus. Teman-teman dari Jogja juga datang ke sini,” ujarnya.

Sejumlah petugas dari Balai Konservasi Borobudur (BKB) juga terlihat melakukan penelitian. Mereka melakukan pengukuran pada lapisan bebatuan yang terkena sinar matahari saat terjadinya gerhana. Ada juga yang menerbangkan pesawat nirawak atau drone.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News