Gerindra Anggap RAPBN 2018 Tak Realisis untuk Angkat Kesejahteraan Rakyat

Di sisi lain, pemerintah harus bekerja keras untuk meningkatkan tax ratio karena angkanya pada 2016 adalah sebesar 10,36 persen, atau terendah dalam 9 tahun sejak 2008. Tax ratio pada 2017 diperkirakan akan di bawah 10,36 persen atau yang terendah dalam 10 tahun terakir.
Sedangkan keseimbangan primer yang direncanakan defisit sebesar Rp 78,4 triliun, diperkirakan dalam realisasi bisa mencapai defisit sebesar Rp 150 triliun. Menurut Rahayu, hal itu akan membuat utang negara makin besar.
Karena itu Gerindra meminta pemerintah menghindari kebijakan defisit keseimbangan primer. Harapannya untuk memperkecil penambahan utang baru.
"Dari beberapa point target pertumbuhan dan kemampuan menghimpun pendapatan negara itu, Fraksi Gerindra menilai bahwa pemerintah tidak mendasarkan penyusunan RAPBN pada angka-angka yang realistis. Pemerintah sebaiknya mengajukan Rencana Pendapatan dan Belanja Negara yang realistis dan yang diyakini dapat dilaksanakan," tambahnya.(fat/jpnn)
Fraksi Partai Gerindra di DPR RI mengkritik RABN 2018 beserta nota keuangannya yang diusulkan pemerintah. Pasalnya, Gerindra menganggap RAPBN itu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hasan Nasbi Mundur dari Kepala PCO, Dahnil Gerindra: Kami Menghormati
- Konon, Gerindra Sudah Ingatkan Ahmad Dhani Agar Bicara Hati-Hati Soal Isu Sensitif
- Tuntut Keadilan, Ratusan Kader Gerindra Banggai Gelar Aksi di Polres
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben
- Elite PKS Bertemu Petinggi Gerindra, Terlihat Santai Penuh Kehangatan, Dasco: Silaturahmi
- KPK Pastikan Tak Ada Kendala dalam Penyidikan Tersangka Anggota DPR Anwar Sadat