Geruduk Istana, ARUP Minta SBY-Boediono Turun

Geruduk Istana, ARUP Minta SBY-Boediono Turun
Geruduk Istana, ARUP Minta SBY-Boediono Turun
JAKARTA - Sekitar 4.000an massa yang tergabung alam Aliansi Rakyat Untuk Perubahan (ARUP) berunjuk rasa di depan Istana Negara, Rabu (5/10). Massa yang  terdiri atas mahasiswa, buruh, pemuda, aktivis, dan elemen masyarakat lainnya memulai aksi long march dari depan gedung Indosat itu, menuntut SBY-Boediono mundur sekarang juga. Alasannya, karena rezim SBY-Boediono korup dan menjadi antek asing.

Koordinator aksi ARUP, Ahmad Kasino, mengatakan, tuntutan disampaikan karena berbagai kritik dan saran yang selama ini disampaikan banyak kalangan agar SBY memperhatikan nasib rakyat tidak kunjung direspon semestinya. Pemerintahan di bawah SBY-Boediono justru sibuk dengan politik pencitraan yang membuat rakyat semakin geram.

“Kami sudah lelah memberi masukan dan kritikan. SBY-Boediono lebih suka menutup mata, telinga, dan hati nuraninya daripada mendengar keluhan rakyat. Sama sekali tidak ada upaya nyata dan substansial darinya untuk mengangkat harkat, martabat, dan kesejahteraan rakyat. Itulah sebabnya kami minta SBY-Boediono segera turun, sekarang juga. Cukup sudah. Enough is enough!” papar Kasino.

Sejumlah mahasiswa dan buruh bergantian berorasi di atas mobil yang diparkir tepat di depan Istana Negara. Mereka menyuarakan kehidupan rakyat yang kian menderita. Pada saat yang sama, mereka juga mengecam perilaku elit di legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang banyak melakukan tindakan tercela, seperti korupsi merajalela dan masalah moralitas yang membelit para elit tersebut.

JAKARTA - Sekitar 4.000an massa yang tergabung alam Aliansi Rakyat Untuk Perubahan (ARUP) berunjuk rasa di depan Istana Negara, Rabu (5/10). Massa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News