Gibran Tak Wakili Anak Muda, Tagar #GibranBukanKami Muncul di X
jpnn.com, JAKARTA - Sikap Calon Presiden Gibran Rakabuming Raka saat debat cawapres masih jadi perbincangan. Sikapnya dinilai tidak etis saat berdebat dengan dua cawapres yang menjadi rivalnya, Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar.
Fico Fachriza, seorang komika berpendapat bahwa anak muda memang perlu kritis sekaligus santai. Meski begitu, hal tersebut tidak berarti membenarkan apa yang dilakukan Gibran.
“Emang anak muda tuh santuy, kritis, dan nyeleneh kalau bercanda. Tapi salah ya salah. Masalahnya kan ini gak bercanda, dia baru mau mimpin negara aja udah berulang-ulang kena masalah etik,” cuit Fico di media sosial X, Jumat (26/1).
Cuitan bertagar #GibranBukanKami itu ramai direspons netizen yang ikut mengecam sebagai bentuk penolakan sikap Gibran.
Sementara itu, Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Neni Nurhayati menyayangkan sikap cawapres Gibran saat debat.
“Gibran saat ini menjadi ikon anak muda di politik, tapi sikapnya saat debat kemarin semakin mengaburkan keterlibatan anak muda yang berkualitas dalam politik,” ujar Neni saat dihubungi, Minggu (28/1).
Lebih lanjut, Neni mengatakan bahwa kematangan menjadi cawapres penting dimiliki setiap calon. “Tingkat kematangan sikap cawapres terlihat. Makanya kenapa undang-undang mengatakan minimal usia 40 tahun,” lanjut Neni.
Sebelumnya, hal senada diungkapkan sastrawan sekaligus peneliti, Okky Madasari, ia mendukung kepemimpinan anak muda, tapi dengan cara dan proses yang tidak melanggar hukum.
Cuitan bertagar #GibranBukanKami itu ramai direspons netizen yang ikut mengecam sebagai bentuk penolakan sikap Gibran
- Prabowo-Gibran Bakal Pisahkan Ditjen Pajak dari Kemenkeu, Bamsoet Buka Suara
- NasDem dan PKB Diminta Tak Ikut Atur Susunan Kabinet Pemerintahan yang Baru
- Jokowi dan Gibran Lagi Cari Rumah, Mau Merapat ke Golkar? yang Benar Saja
- Maraton Pilpres
- Sandi AMPI Serukan Rekonsiliasi Pascapemilu: Bersatulah demi Indonesia Emas 2045
- Tamil Selvan: Gugatan PDIP ke PTUN Tak Akan Tunda Pelantikan Prabowo-Gibran