Gilang Endi UNS Meninggal Dunia, Konon Ada Tekanan kepada Anggota Menwa

Gilang Endi UNS Meninggal Dunia, Konon Ada Tekanan kepada Anggota Menwa
Aksi doa bersama yang diikuti ribuan mahasiswa UNS, Senin (25/10), untuk mendoakan almarhum Gilang Endi. Foto: BEM SV UNS untuk JPNN.com

jpnn.com, SOLO - Polda Jateng telah mengumumkan hasil autopsi terhadap jenazah mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Gilang Endi, Selasa (26/10).

Informasi yang tertera di situs Humas Polri menyebut kemungkinan peserta Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Menwa UNS itu meninggal akibat tindak kekerasan pada bagian kepala. 

Menganggapi hal tersebut, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Vokasi (BEM-SV) UNS Dessy Latifatul Laila mendesak rektorat kampusnya membeber hasil autopsi secara transparan.

"Sejauh ini belum ada informasi dari pihak kampus terkait kabar itu. Kami baru menghimpun informasi berdasarkan konferensi pers kemarin," ujar Dessy di Solo, Rabu (27/10).

Menurutnya, akan ada audiensi lanjutan antara pihak mahasiswa dengan Rektorat UNS. Namun, sejauh ini belum ada jadwal pasti soal kapan pertemuan itu digelar. 

Ditanya apakah ada informasi khusus tentang praktik kekerasan di internal menwa UNS, Dessy mengaku belum bisa memberikan keterangan soal itu. Dia beralasan baru sebatas tahu tentang dugaan kekerasan tersebut dari perbincangan di media sosial.

"Kabarnya ada semacam tekanan kepada anggota menwa agar tidak boleh memberikan informasi di luar anggota," ungkapnya.

Hingga saat ini, Dessy maupun BEM SV UNS belum memperoleh penjelasan dari pihak menwa di universitas negeri itu.

Presiden BEM-SV UNS Dessy Latifatul Laila mendesak rektorat kampusnya membeber hasil autopsi terhadap Gilang Endi secara transparan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News