Giliran DNA Anak Arina Diperiksa

Pengebom Lalui Delapan Tahap Perencanaan

Giliran DNA Anak Arina Diperiksa
DENSUS 88. Aparat Keamanan, Densus 88 terus berupaya untuk melacak siapa pelaku bom laknat di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton yang meledak akhir pekan lalu. Selain menggeledah rumah-rumah orang yang dicurigai, batalyon khusus anti teror ini juga terus mengendus dimana para teroris itu menyelinap.FOTO. GUS SRIMUDIN/jpnn
 JAKARTA---Polisi tak menyerah meski hasil pemeriksaan DNA keluarga Nur Sahid dan Ibrohim tidak match. Kemarin, petugas Laboratorium Forensik sudah mengambil sampel darah Daud, 3, anak Ariani Rahma alias Arina yang diamankan di Cilacap, Jawa Tengah. Nama Arina muncul setelah Densus 88 menangkap Saefuddin Zuhri 21 Juni 2009 lalu. Arina adalah anak dari Bahrudin alias Baridin, pimpinan pesantren Al Muaddib Binangun, Cilacap. Dia menikah dengan seseorang yang misterius dan menghilang setelah Saefuddin ditangkap.

Arina mengaku suaminya bernama Abdul Halim dari Makassar. "Dua minggu yang lalu dia datang minta perlindungan kami," ujar anggota Tim Pengacara Muslim Akhmad Kholid pada JPNN tadi malam.   Menurut Kholid, Arina tidak pernah mengakui suaminya Noordin Moh Top."Hingga sekarang, kami tidak tahu lagi keberadaan Arina dan anak-anaknya," katanya. Densus 88 Mabes Polri kemarin pagi menjemput Arina, ibunya Astuti, dan dua anaknya yakni Aula dan Daud di dekat pesantren Al Muaddib, Cilacap. Mereka sekarang diamankan di sebuah tempat di Semarang, Jawa Tengah.

  

Seorang anggota tim identifikasi Mabes Polri menjelaskan pada koran ini, sampel potongan rambut Daud (anak Arina) ikut diperiksa di laboratorium. "Semua kemungkinan tentang identitas orang-orang hilang dan diduga terkait diselidiki," katanya. Suami Arina dan ayah Arina Baridin memang masih hilang. Apalagi, di belakang rumah dekat pekarangan Baridin ditemukan rakitan dan bahan-bahan bom. Suami Arina sendiri diperkirakan berusia sekitar 40 tahun, sesuai dengan kemungkinan umur pelaku di Ritz Carlton.

  

Hingga kini siapa pelaku peledakan bom Hotel J.W. Marriott dan Ritz Carlton masih belum jelas. Itu setelah tim Disaster Victim Indetification (DVI) Polri mengungkapkan hasil tes DNA terhadap jenazah yang diduga sebagai pelaku. Pemeriksaan mengacu DNA keluarga yang merasa kehilangan anggotanya dalam peristiwa peledakan itu. ?Sejauh ini belum ada yang cocok,? kata Ketua Tim Disaster Victim Identification ( DVI) Brigjen Pol Eddy Saparwoko di media center Bellagio Mall, kemarin (22/7).

 JAKARTA---Polisi tak menyerah meski hasil pemeriksaan DNA keluarga Nur Sahid dan Ibrohim tidak match. Kemarin, petugas Laboratorium Forensik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News