Gizi Buruk, Dua Bocah Tewas
Dua Lainnya Tahap Pemulihan
Kamis, 12 November 2009 – 11:34 WIB
“Memang pengobatan gratis, tapi yang menjaganya juga harus makan dan itu yang jadi masalah,” tutur Hendar kepada JPNN.
Saat meninggal, berat badan Sulastri hanya 10 kilogram. Sehingga, ketika jenazahnya akan dimakamkan, Hendar sendiri yang membawanya. “Selama di rumah, anak saya tak bisa ke mana-mana,” ujarnya.
Hendar mengaku, tak pernah menerima bantuan untuk keluarga miskin dari program pemerintah. Di antaranya Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Karena keterbatasan biaya, tiga anak Hendar tak ada yang lulus sekolah dasar.
“Semua anak saya sekolah hanya hingga kelas tiga SD karena tak ada biaya,” keluh Hendar, yang penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dari kerja serabutan.
CIAMPEA- Gizi buruk masih menjadi momok yang menakutkan. Setiap tahun, selalu saja ada anak di negeri ini yang tewas direngut oleh kondisi akibat
BERITA TERKAIT
- Kantor Advokat Pieter Ell Siap Bantu KPU Hadapi PHPU Pileg 2024 di MK
- Gaung RPP Manajemen ASN Senyap, Pengangkatan PPPK 2024 dari Honorer Tidak Pasti?
- Lihat Langsung CCTV, Keluarga Brigadir RA Datangi TKP di Mampang
- Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakpus Tata Area Taman Jalur Hijau Jati Pinggir
- Peran Strategis BPKP, Kecepatan dan Ketepatan Mencegah Kebocoran demi Keberhasilan Pembangunan
- Bagaimana Sikap KPK soal Istri Rafael Alun yang Diduga Terima Aliran Uang Korupsi