Globalisasi Tantangan Terbesar Warga Batak
Kamis, 30 Mei 2013 – 21:11 WIB
Tetapi juga harus diterangkan dari segi deteritorialisasi yang terjadi di segala bidang, baik ekonomi, politik, maupun sosial.
Baca Juga:
“Meski, di sisi lain, masyarakat Batak telah dikenal sebagai suku yang kuat mempertahankan akar budayanya meski telah beradaptasi dengan berbagai jenis jaman dan kebudayaan, baik di tingkat lokal, regional, nasional, bahkan global,” katanya.
Hal senada dikatakan pemerhati komunikasi digital yang juga tokoh Batak, Alex J Sinaga. Menurutnya, deteritorialisasi yang terjadi dalam arus globalisasi merupakan sesuatu hal yang sangat menarik untuk terus didiskusikan. Jika saat ini ditanyakan negara mana yang menjadi negara terbesar di dunia, maka jawabannya adalah negara China, Facebook, Twitter, Indonesia, dan Amerika.
“Information Computer Technology membuat dunia ini jadi borderless, mungkin ini suatu tantangan buat budayawan Batak,” katanya.
JAKARTA - Arus globalisasi yang terjadi dewasa ini harus dapat disikapi secara kritis oleh seluruh suku di Tanah Air guna melestarikan nilai, budaya,
BERITA TERKAIT
- Eks Bupati Kuansing Sukarmis Ditahan Jaksa terkait Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Kementan Mengevaluasi Upsus Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan
- Bayar Gaji Ribuan PPPK, Pemkab Banyuwangi Mengalokasikan Rp 250 Miliar Per Tahun
- Sukses Tertibkan PSU Perumahan, Pemkot Denpasar Raih Penghargaan dari KPK
- Bupati Giri Disambut Ribuan Warga Tabanan dalam Angelus Buana
- 2 Bintara Polres Inhu Dipecat, Ini Sebabnya