GMNI Serukan Pengendalian Impor Baja demi Lindungi Mother of Industry

GMNI Serukan Pengendalian Impor Baja demi Lindungi Mother of Industry
Baja produksi PT. Krakatau Steel. Foto: Humas PT Kakatau Steel/Antara

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP GMNI Arjuna Putra Aldino menilai Indonesia perlu mengubah cara pandang terhadap industri baja yang selama ini dianggap bernilai sama seperti industri lainnya.

"Kita perlu membenahi cara pandang kita bahwa industri baja bukanlah industri pada umumnya, namun industri dasar yang menopang perkembangan industri lainnya. Mother of industry, Bung Karno bilang," ujar Arjuna melalui siaran pers, Selasa (29/3).

Oleh karena itu, lanjutnya, Indonesia harus menjaga industri baja dengan mengendalikan impor. Dia berpandangan bahwa impor seharusnya dilakukan ketika produsen di dalam negeri tak dapat memenuhi kebutuhan.

"Tipe baja yang bisa diproduksi oleh Krakatau Steel kita proteksi yaitu Hot Rolled Coil (HRC) dan Cold Rolled Coil (CRC), untuk melindungi si Mother of Industry ini. Salah satu kebijakan untuk melindungi yaitu dengan kebijakan anti-dumping dan pengendalian impornya secara baik," tegas Arjuna.

DPP GMNI melihat kebijakan trade remedies seperti bea masuk anti-dumping ini biasa dilakukan oleh negara-negara maju seperti, Kanada, India, Amerika Serikat bahkan Uni Eropa.

Karenanya, bagi DPP GMNI proteksi produk dalam negeri ini, bukan perbuatan yang haram.

"Misalnya, Amerika pernah memberlakukan anti-dumping terhadap komoditas jeruk dari Brazil, Uni Eropa pernah memberlakukan anti-dumping untuk komoditas biodiesel asal Asia. Biden, presiden Amerika sendiri menyatakan bahwa perlindungan atas industri baja adalah sebagai national security issue. Semua ini upaya mereka melindungi industri dan ekonomi bangsanya," pungkas dia.

Direktur Utama PT Krakatau Steel Bapak Silmy Karim menyampaikan bahwa nilai yang sudah ditanamkan di industri baja sangat besar, yaitu mencapai USD 15,2 miliar atau setara Rp 215 triliun.

Ketua DPP GMNI Arjuna Putra Aldino mengatakan bahwa industri baja penting untuk menopang perkembangan industri lainn

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News