GNR: Jangan Sakiti Kiai Ma'ruf dengan Cara Tidak Islami

GNR: Jangan Sakiti Kiai Ma'ruf dengan Cara Tidak Islami
Kiai Ma'ruf Amin di Kediri. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, JAKARTA - Presidium Garda Nasional untuk Rakyat (GNR) Ade Adriansyah menyesalkan sikap Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) yang mengatakan cawapres ulama memecah belah.

Menurutnya, justru GNPF-U lah yang dinilai tengah memecah belah umat islam. Pernyataan pihak GNPF-U dinilai telah menyakiti Kiai Ma'ruf Amin. Harusnya GNPF-U ini bisa menyejukan umat Islam, bukan membuat pernyataan yang justru memancing perpecahan. 

"Sangat disayangkan apa yang disampaikan oleh GNPF-U. Kenapa mereka mengatakan memilih ulama sebagai Cawapres memecah belah, ini menjadi pertanyaan kami, apalagi dengan cara yang tidak islami,“ kata Ade Adriansyah Utama dalam keterangan persnya, Senin (17/9).

Ade mengatakan, seharusnya GNPF-U berdiri untuk memayungi seluruh kepentingan umat. Jangan kemudian membuat kegaduhan, khsususnya di kalangan umat Islam. "Kiai Ma'ruf adalah ulama dan banyak yang menghormati dan mencintainya, termasuk ulama-ulama di kampung. Mereka begitu patuh dengan Kiai," ujarnya.

Pernyataan yang disampaikan oleh GNPF-U akan berimbas kepada ulama-ulama di kampung. "Jangan membuat ulama kampung sedih, karena pernyataan GNPF-U yang buat gaduh bahaya kalau para santri ngamuk," tegasnya.

Padahal, kata Ade, dulu GNPF-U dalam Ijtimak Ulama I mereka merekomendasikan ulama untuk menjadi cawapres. "Kenapa Pak Jokowi mengangkat ulama dinilai memecah belah, di mana memecah belahnya? Kami GNR memohon agar tidak lagi permasalahan Pilpres ini dikaitkan dengan pecah belahnya umat Islam, mari kita bersaing secara santun," tandasnya.(mg7/jpnn)


Perisidium GNR Ade Adriansyah menyesalkan sikap GNPF-U yang mengatakan cawapres ulama memecah belah.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News