Godok RUU Media, Indonesia Sasar Potongan Kue Lebih Besar dari Google Cs

Godok RUU Media, Indonesia Sasar Potongan Kue Lebih Besar dari Google Cs
Algoritma perusahaan teknologi besar berdampak signifikan dari seberapa menonjol sebuah artikel muncul di pencarian Google atau di feed berita Facebook. (Unsplash: Mitchell Luo)

Namun, di sisi lain banyak penerbit kecil Australia masih kesulitan.

Ross Tapsell, seorang dosen media di Australian National University, mengatakan RUU itu akan lebih menguntungkan bagi pemain industri yang lebih besar yang memiliki koneksi politik.

"Pada akhirnya yang menjadi perhatian adalah perusahaan media independen yang lebih kecil, yang misinya adalah jurnalisme kepentingan publik - mungkin tidak mendapat manfaat dari pengaturan ini," katanya.

Menurut Amir Suherlan, pakar periklanan dan direktur pelaksana agensi Wavemaker Indonesia, sekitar setengah dari pendapatan iklan digital Indonesia masuk ke Facebook dan Google.

Facebook dan Google belum menanggapi permintaan komentar atas RUU tersebut.

Usman Kansong, dari kementerian komunikasi Indonesia, mengatakan RUU itu dapat memastikan pendapatan yang lebih baik untuk organisasi media "berkualitas", tetapi tidak jelas apakah itu akan menjadi undang-undang yang berdiri sendiri, atau dimasukkan ke dalam undang-undang yang ada.

REUTERS

Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa.

Indonesia sedang menyusun rancangan undang-undang yang dapat memaksa raksasa teknologi seperti Facebook dan Google untuk bernegosiasi dengan perusahaan media untuk bagi hasil pendapatan yang lebih adil

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News