Golkar Anggap Perempuan Pilar Utama Pembangunan Sosial Ekonomi

Golkar Anggap Perempuan Pilar Utama Pembangunan Sosial Ekonomi
Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian. Foto: Humas DPR

Meski demikian, kata Hetifah, jumlah tersebut masih sedikit dibandingkan keterpilihan laki-laki dalam kontestasi politik. Pasalnya masih banyak anggapan bahwa untuk terjun ke dalam politik membutuhkan biaya yang mahal. Untuk itu, melalui era digital, DPP Partai Golkar mengajak kaum milenial dan perempuan melalui sosial media.

"Perempuan yang sudah terjun ke dalam politik harus menjadi role model. Karena kita menjadi sorotan yang akan dilihat kinerjanya, dan peran kita sebagai perempuan dalam pengambilan keputusan. Upaya sosialisasi melalui sosial media sebagai pilihan utama yang cukup signifikan mempengaruhi perilaku memilih rakyat khususnya anak muda dan perempuan," kata Wakil Ketua Komisi X DPR RI tersebut.

Lebih lanjut, kata Hetifah, DPP Partai Golkar memiliki dua sumber andalan kaderisasi, yakni Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) dan Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG). Sebab, lanjutnya, organisasi sayap sangat aktif dalam melakukan sosialisasi partisipasi berbagai kalangan untuk meyakinkan perempuan dan anak muda agar menjadi subyek politik, bukan hanya sekedar objek proses politik.

Dalam kesempatan yang sama Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar yang juga anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengatakan, kader DPP Partai Golkar sangat mengoptimalkan era transformasi 4.0. Terlebih, dilibatkannya perempuan dalam struktur partai politik sangat jarang terjadi.

"Keterlibatan perempuan dalam jajaran Wakil Ketua Umum adalah sebuah terobosan baru dalam tubuh kepengurusan Partai Golkar. Saat ini ada dua Wakil Ketua Umum perempuan yaitu Ibu Hetifah Sjaifudian dan Ibu Nurul Arifin. Ini menunjukkan keseriusan Partai Golkar dalam mengawal isu-isu di masyarakat, termasuk pemberdayaan perempuan," ungkapnya.

Menurut Roro, langkah DPP Partai Golkar untuk melibatkan perempuan dalam struktur partai sangat bagus. Pasalnya ini semakin meyakinkan perempuan dari berbagai profesi untuk terjun ke partai politik.

"Tapi saya sangat yakin, sekarang sudah kelihatan, banyak anak muda dan perempuan yang berpartisipasi,  ikut berkontestasi dalam politik. Kedepan, diharapkan mereka yang akan mengisi posisi strategis di semua partai politik," tutup Roro. (ant/dil/jpnn)

Sejak era reformasi, partisipasi politik perempuan, khususnya keterwakilan perempuan dalam pengambilan keputusan menjadi agenda penting bagi banyak kalangan, termasuk pemerintahan.


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News