Golkar Bisa Pecah Gara-gara Cawapres
Jumat, 17 April 2009 – 16:20 WIB

Foto: Muhammad Ali/JAWA POS
JAKARTA - Tidak berhasil menjadi pemenang pemilu legislatif membuat arah keputusan politik Golkar beralih hanya akan mengusung cawapres. Terkait figur yang akan didorong untuk koalisi dengan Demokrat, kemungkinan besar hanya satu nama. Makanya, langkah paling ideal adalah mengusulkan satu nama atau tidak mengumumkan sama sekali. Selanjutnya, akan diserahkan kepada tim negosiator untuk melobi Demokrat.
Pasalnya, Ketua DPP Partai Golkar, Syamsul Muarif menilai, mengajukan lebih dari satu nama sebagai cawapres bisa menimbulkan perpecahan di internal partai. "Kalau pecah kan akan menjadi beban partai nantinya," terang Syamsul di Jakarta, Jumat, 17 April.
Baca Juga:
Syamsul mengkhawatirkan, nama-nama yang diusung tapi pada akhirnya tidak terpilih akan malu dan memilih tidak lagi bergabung dengan Golkar. "Apalagi, kalau misalnya Ketua Umum yang ternyata tidak terpilih. Itukan kurang bagus," ujar Syamsul.
Baca Juga:
JAKARTA - Tidak berhasil menjadi pemenang pemilu legislatif membuat arah keputusan politik Golkar beralih hanya akan mengusung cawapres. Terkait
BERITA TERKAIT
- Pertumbuhan Ekonomi Melemah, Marwan Demokrat: Saatnya Pemerintah Ambil Langkah Nyata & Terukur
- Kapan Jadwal Pelantikan Afni sebagai Bupati Siak? KPU Menjawab
- Sidang Kabinet Seharusnya Bahas Persoalan Bangsa, Bukan Ijazah Palsu
- Nilam Sari Harapkan Sisdiknas Baru Atasi Kesenjangan Pendidikan di Daerah 3T
- Pengamat: Masyarakat Tak Rela Prabowo Terkontaminasi Jokowi
- Kepala BGN Curhat kepada DPR: Seluruh Struktural Kami Belum Menerima Gaji