Golkar Kecewa dengan Demokrat dan PKS

Golkar Kecewa dengan Demokrat dan PKS
Golkar Kecewa dengan Demokrat dan PKS
Menurut Nurul, Sekretariat Gabungan partai koalisi sebetulnya sudah tertarik dengan tawaran itu saat dipresentasikan. Tapi, yang dipermasalahkan adalah soal waktu.

Dia juga menilai, metode penghitungan suara kuota murni yang dipilih DPR,  merupakan salah satu bentuk ketidakadilan dalam sistem pemilu bagi partai besar. Dalam metode penghitungan suara kuota murni, kata Nurul, partai-partai "kecil" dan menengah yang tidak mendapatkan suara tidak sama seperti partai-partai besar masih bisa mendapatkan kursi di parlemen.

"Ini adalah sebuah korupsi dalam sistem pemilu dan politik. Karena mereka menduduki kursi yang bukan haknya. Mereka hanya tunggu limpahan kursi saja," ungkap Nurul lagi.

Ia menyatakan kecewa dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera yang pada awalnya mengusung metode penghitungan suara divisor webster, malah berbalik mengusung kuota murni. (boy/jpnn)


JAKARTA -- Anggota Panitia Khusus (Pansus) Revisi Undang-undang (RUU) Pemilihan Umum DPR, DPD dan DPRD, Nurul Arifin, mengatakan pembahasan RUU itu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News