Golkar Tendang Bupati Jombang

Golkar Tendang Bupati Jombang
TERSANGKA: Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Minggu (4/2). Foto: Fedrik Tarigan/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Partai Golkar (PG) menyayangkan peristiwa suap yang melibatkan Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko. Partai berlambang pohon beringin ini akan segera menonaktifkan Nyono dari jabatan ketua DPD PG Jatim.

DPP PG kini tengah memproses penunjukan pelaksana tugas (plt) ketua DPD Jatim.

“Sebagai konsekuensi dari upaya mewujudkan Partai Golkar sebagai partai yang bersih, maka Partai Golkar segera dan telah menyatakan bahwa Pak Nyono diberhentikan dari ketua DPD Partai Golkar (Jatim),” kata Ketua DPP PG Ace Hasan Syadzily kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Senin (5/2).

Dia menambahkan, soal pemberhentian Nyono sebagai kader nanti akan mengikuti proses hukum yang berjalan. Sebab, kata dia, dengan sendirinya ketika Nyono diberhentikan sebagai ketua DPD Jatim itu adalah bentuk komitmen PG terhadap pemberantasan korupsi.

“Semoga ini menunjukkan kepada publik bahwa Partai Golkar menuju Golkar bersih,” jelasnya.

Partai yang dipimpin Airlangga Hartarto itu mempersilakan Nyono mengupayakan langkah-langkah hukum. Ace menambahkan, Partai Golkar tentu akan memberikan bantuan hukum jika diminta oleh Nyono.

Partai juga menjunjung tinggi asas praduga tidak bersalah. Sejauh ini, Ace menuturkan, Nyono belum meminta bantuan hukum kepada PG.

Namun, dia memastikan jika ada permintaan tentu partai akan memberikan bantuan hukum. “Siapa pun kader partai baik yang bersalah maupun yang tidak bersalah tentu kalau meminta bantuan hukum kepada Partai Golkar akan diberikan,” ungkapnya.

Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko langsung ditendang dari kursi ketua DPD Golkar Jawa Timur setelah ditangkap KPK karena menerima suap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News