Google Setuju AI Harus Dibuatkan Regulasi
jpnn.com - CEO Google dan Alphabet Inc, Sundar Pichai, mendukung wacana bahwa kecerdasan buatan, artificial intelligence (AI), harus diatur karena bahaya yang ditimbulkan, misalnya dari teknologi pengenal wajah.
"Tidak ada keraguan bahwa kecerdasan buatan harus diatur. Terlalu penting untuk tidak diatur," kata Pichai dalam kolom opini di The Financial Times, seperti dikutip dari laman The Verge, Selasa.
Pichai mengharapkan pendekatan yang digunakan untuk regulasi AI tidak lantas mengontrol penuh.
"Perusahaan seperti kami ini tidak bisa hanya membuat teknologi baru yang mennjanjikan dan membiarkan pasar memutuskan bagaimana teknologi itu akan digunakan," kata Pichai.
"Kami juga memiliki kewajiban untuk memastikan teknologi tersebut dimanfaatkan untuk kebaikan dan tersedia untuk semua orang," kata Pichai.
Pichai, yang baru menjabat sebagai CEO Alphabet Inc, menilai perlu ada standard global.
Uni Eropa baru-baru ini melarang teknologi pengenal wajah, facial recognition, selama lima tahun. Sementara itu, Amerika Serikat sedang membahas aturan tentang kecerdasan buatan tanpa mengganggu inovasi.
Pichai dalam tulisan tersebut tidak meminta perusahaan yang menjual teknologi pengenal wajah, seperti Amazon, untuk berhenti. (antara/jpnn)
CEO Google, Sundar Pichai, mendukung wacana kecerdasan buatan, artificial intelligence (AI), harus diatur karena bahaya yang ditimbulkan.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Android 15 Sajikan Informasi Kesehatan Memori Internal Ponsel
- Google Rilis Fitur Baru Untuk Kemudahan Pelanggan Workspace
- Google Pecat 28 Karyawan yang Gelar Aksi Anti-Israel di Kantor
- Google Bakal Mengakhiri Aplikasi Podcasts Secara Global Pada Tahun Ini
- Tips Menjaga Data Pribadi agar Aman Menggunakan Teknologi Informasi
- WebarQ, Digital Agency dari Indonesia Memenangkan Penghargaan Google