Gorbachev Ikut MInta Putin Mundur

Gorbachev Ikut MInta Putin Mundur
Gorbachev Ikut MInta Putin Mundur
MOSKOW - Gelombang protes menentang hasil pemilu parlemen di Rusia pada 4 Desember lalu ternyata tidak kunjung mereda. Desakan agar Perdana Menteri (PM) Rusia Vladimir Putin segera mundur dari kekuasaan menguat. Skala protes juga meluas dan membesar.

Sekitar 120 ribu massa membanjiri jalanan di Kota Moskow pada Sabtu sore lalu (24/12) atau dini hari kemarin WIB (25/12). Warga sengaja memenuhi Prospekt Sakharov atau Jalan Sakharov (jalan utama Kota Moskow yang mengabadikan nama pembangkang di era Soviet Andrei Sakharov) untuk menghadiri pawai masal. Mereka membawa satu tekad dan tujuan, yakni melengserkan tokoh yang akan maju sebagai kandidat presiden Rusia dua bulan ke depan itu.

 

Gerakan perlawanan terhadap Putin, 59, itu kian di atas angin. Pasalnya, banyak tokoh yang ikut turun ke jalan. Presiden terakhir era Soviet Mikhail Gorbachev, 80, juga bersuara dengan mendesak agar Putin memenuhi tuntutan demonstran dan mundur dari dunia politik. Bahkan, tokoh pencetus Glasnost dan Perestroika (yang berujung pada runtuhnya rezim komunis Soviet pada 1991) itu merupakan salah seorang tokoh terkemuka di Rusia yang meminta agar Putin lengser.

"Saya menyarankan dan mengimbau agar Putin mundur sekarang. Dia telah berkuasa di Rusia selama tiga periode: dua periode sebagai presiden dan satu periode sebagai perdana menteri. Tiga periode sudah cukup (bagi Putin)," seru Gorbachev kemarin.

MOSKOW - Gelombang protes menentang hasil pemilu parlemen di Rusia pada 4 Desember lalu ternyata tidak kunjung mereda. Desakan agar Perdana Menteri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News